Sana’a, Purna Warta – Pelabuhan Al-Hudaidah di utara Yaman, setelah 8 tahun dikepung oleh koalisi agresor Saudi-Emirat, kini mendapat kehidupan baru.
Sumber dan media-media lokal melaporkan bahwa pelabuhan Al-Hudaidah telah menerima kedatangan sejumlah kapal komersial.
Baca Juga : China Daily: Perkuat Hubungan dengan China, Iran Buat AS Makin Gelisah
Sana’a menyambut baik tindakan ini, tetapi menggambarkannya sebagai hal yang tidak cukup dan menuntut pembatalan semua inspeksi dan penghentian kapal di laut.
Menurut sumber tersebut, kedatangan kapal-kapal niaga di pelabuhan tersebut di Yaman utara merupakan hasil kesepakatan politik selama beberapa hari terakhir.
Pada saat yang sama dengan perkembangan ini, media-media lokal dan sumber-sumber Arab telah mengumumkan pembukaan segera dalam negosiasi yang sedang berlangsung antara Sana’a dan negara-negara koalisi agresor di Muscat.
Para pengamat politik regional percaya bahwa penghapusan beberapa pembatasan terhadap pelabuhan tersebut memiliki arti bahwa otoritas Sana’a telah berhasil mengambil kembali salah satu hak rakyat Yaman dari koalisi agresor Saudi-Emirat.
Media-media Saudi sebelumnya juga melaporkan bahwa koalisi Saudi telah mencabut blokade terhadap pelabuhan Al-Hudaidah Yaman untuk membangun kepercayaan antara dirinya dan pihak Yaman di Sana’a dan telah mengurangi pemeriksaan terhadap kapal komersial yang hendak memasuki pelabuhan Al-Hudaidah seminimal mungkin.
Baca Juga : Drone Iran Kejutkan Amerika di Suriah
Laporan PBB juga menunjukkan bahwa proses pemeriksaan kargo komersial yang memasuki pelabuhan itu telah dikurangi hingga lebih dari 90%.