Sana’a, Purna Warta – Seorang anggota tim perunding Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman mengatakan Minggu pagi bahwa negara-negara koalisi yang dipimpin Saudi merusak peluang perdamaian di Yaman.
Menurut Al-Masirah, Abdul Malik al-Ajri, anggota tim negosiasi Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman, mengatakan: Setiap hari yang berlalu dari usia gencatan senjata yang diumumkan oleh PBB, jendela dari jendela-jendela perdamaian Saudi dan Yaman semakin tertutup.
Baca Juga : Bashar Al-Assad Keluarkan Perintah Amnesti Baru
Dia menambahkan: Kami ingin gencatan senjata Yaman menjadi kesempatan untuk bergerak maju dan menyelesaikan kasus perang dan pengepungan; Tetapi negara-negara agresor mengubah peluang menjadi kegagalan dimana mereka membawa perdamaian kembali ke tempat yang gelap.
Anggota tim perunding Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman itu menjelaskan: Jelas bahwa ada kesalahan perhitungan tentang posisi kami dan mereka akan segera menyadari kesalahan mereka, tetapi itu akan terlambat.
Baca Juga : Kunjungan Al-Alimi ke UEA Bersamaan dengan Kemunduran Gencatan Senjata
Perlu dicatat bahwa kekuatan agresi telah menunda-nunda dalam menerapkan ketentuan gencatan senjata PBB, dan hambatan terpenting adalah menghalangi masuknya kapal minyak ke pelabuhan Al-Hudaidah, serta mengingkari penerapan klausul terkait dengan membuka Bandara Internasional Sana’a untuk penerbangan kemanusiaan.
Sekitar empat minggu lalu, utusan PBB untuk Yaman mengumumkan gencatan senjata.
Sebelumnya, juru bicara Ansarullah Mohammad Abdul Salam mentweet bahwa koalisi Saudi bertanggung jawab penuh atas pelanggaran perjanjian gencatan senjata di negara itu.
Baca Juga : Tentara Bayaran Koalisi Agresor Halangi Terobosan dalam Berkas Tahanan
Mohammad Abdul Salam sebelumnya juga menulis dalam sebuah tweet bahwa bulan pertama gencatan senjata hampir berakhir tanpa kemajuan dalam klausul paling penting dari perjanjian ini, yaitu pembukaan kembali Bandara Internasional Sana’a.