Sana’a, Purna Warta – Utusan PBB untuk urusan Yaman mengumumkan kesiapan kedua pihak yang terlibat konflik di Yaman untuk mencari solusi guna mengakhiri krisis di negeri ini.
Hans Grundberg, utusan PBB di Yaman, merujuk pada kesiapan kedua pihak yang terlibat konflik di negara ini untuk mencari solusi, menegaskan bahwa deklarasi kesiapan ini harus objektif dan para pihak harus menggunakan jalur dialog.
Baca Juga : Pernyataan Aneh Kepala dewan Kepresidenan di Yaman Timur
Arab Saudi, yang memimpin koalisi Arab dan di bawah dukungan dan perintah Amerika Serikat dan dengan keberpihakan Perserikatan Bangsa-Bangsa, sejak 26 Maret 2015, dalam upaya mengembalikan presiden Yaman yang telah mengundurkan diri ke tampuk kekuasaan, telah melakukan agresi militer terhadap Yaman dan memblokade negara itu melalui darat, udara dan laut.
Agresi militer ini tidak mencapai satu pun tujuan koalisi Saudi dan hanya menyebabkan puluhan ribuan warga Yaman tewas dan terbunuh, mengakibatkan pengungsian jutaan warga, penghancuran infrastruktur negara, penyebaran kelaparan dan penyakit menular serta menyebabkan paceklik.
Pada pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang krisis Yaman, Grundberg menyatakan bahwa awal proses politik di Yaman membuka jalan bagi rekonsiliasi.
Menurut situs berita Al-Khaleej Online, utusan PBB di Yaman menambahkan bahwa kantornya mengundang pihak-pihak yang bertikai ke sebuah pertemuan untuk meninjau beberapa prioritas mendesak dan mengambil tindakan untuk penyelesaian konflik yang berkelanjutan di negara tersebut.
Baca Juga : Tentara Suriah Hancurkan Posisi Teroris yang Didukung oleh Türkiye
Dia juga mengatakan bahwa meskipun gencatan senjata telah berakhir Oktober lalu, operasi permusuhan di front Yaman masih sedikit.
Pada 8 April lalu, delegasi dari Arab Saudi dan delegasi dari Kesultanan Oman mengunjungi ibu kota Yaman, Sana’a dan bertemu dengan para pejabat Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman serta membahas cara untuk memperpanjang gencatan senjata dan membangun perdamaian di Yaman.