Sana’a, Purna Warta – Utusan khusus PBB untuk Yaman telah menyerukan pembukaan kembali Bandara Internasional Sana’a dan pelabuhan al-Hudaidah Yaman.
Menurut Kantor Berita Anadolu Agency Turki, Hans Grandberg mengatakan pada hari Jumat bahwa Bandara Sana’a harus dibuka kembali dan aktivitas di pelabuhan Al-Hudaidah dimulai kembali.
Baca Juga : Amir Abdullahian: Kami Akan Pantau Terus Kasus Pembunuhan Komandan Soleimani
Bandara Internasional Sana’a telah ditutup sejak 2016 karena serangan udara oleh Arab Saudi dan koalisi agresornya terhadap Yaman. Bandara tersebut menjadi salah satu jalan pengiriman makanan dan bantuan medis ke Yaman yang menjadi sasaran koalisi Saudi.
Dia juga meminta pihak-pihak yang terlibat di Yaman untuk bergabung dalam pembicaraan damai PBB untuk solusi damai dan politik terhadap krisis tanpa prasyarat apa pun.
Utusan PBB untuk Yaman telah menyatakan keprihatinan atas penargetan warga sipil dan penghancuran infrastruktur Yaman, menyerukan untuk segera mengakhiri konflik di Yaman.
Arab Saudi mulai melancarkan serangan besar-besaran terhadap Yaman, negara Arab termiskin, pada tanggal 26 Maret 2015, dalam bentuk koalisi beberapa negara Arab dengan bantuan dan lampu hijau Amerika Serikat. Dengan dalih ingin mengembalikan presiden yang terguling dan buron Abdrabbuh Mansour Hadi ke tampuk kekuasaan untuk penuhi tujuan dan ambisi politiknya.
Baca Juga : Ansarullah: Para Agresor dengan Kebrutalan Hilangkan Setiap Kesempatan untuk Negosiasi
Badan-badan PBB, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia dan UNICEF, telah berulang kali memperingatkan bahwa akibat dari serangan agresor yang berkelanjutan di Yaman, rakyat Yaman terus menghadapi kelaparan dan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam satu abad terakhir.