Sana’a, Purna Warta – PBB dengan menyatakan keprihatinan atas eskalasi perang tujuh tahun Yaman dalam beberapa bulan terakhir, memperingatkan bahwa bantuan kepada 8 juta orang di Yaman dapat dihentikan mulai Maret jika dana tidak dialokasikan.
Menurut Associated Press, para pejabat PBB mengatakan perang tujuh tahun di Yaman telah meningkat sangat berbahaya dalam beberapa bulan terakhir sehingga jumlah korban tewas pada Januari mencapai batasan tertinggi dalam tiga tahun terakhir dan delapan juta orang Yaman akan kehilangan bantuan kemanusiaan jika dana segera tidak dialokasikan bulan depan.
Hans Grandberg, utusan khusus PBB untuk Yaman, dan Martin Griffith, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan, memaparkan gambaran penderitaan negara termiskin di dunia Arab, yang terus memburuk.
Baca Juga : Syarat Ansarullah untuk Perundingan Gencatan Senjata
Menurut mereka, daerah yang dilanda perang di Yaman meluas beberapa kali selama sebulan terakhir, dan pada akhir Januari, dua pertiga dari program bantuan PBB telah ditangguhkan.
Yaman telah terlibat dalam perang saudara sejak 2014. Koalisi militer yang dipimpin oleh Arab Saudi telah memasuki perang dengan pemerintah Yaman dengan dukungan Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab.
Menurut Grandberg, serangan udara oleh koalisi Arab (yang dipimpin Arab Saudi) di sebuah pusat penahanan di Sa’dah di Yaman utara, yang dikendalikan oleh tentara Yaman, menandai korban sipil terburuk dalam tiga tahun terakhir. Pejabat PBB itu juga memperingatkan peningkatan serangan udara di Yaman, termasuk daerah pemukiman di Sana’a dan pelabuhan Al-Hudaidah.
Baca Juga : Mekdad: Para Pendukung Teroris akan Menanggung Akibatnya
Griffiths mengatakan serangan udara, pemboman dan penembakan senjata ringan pada Januari menyebabkan lebih dari 650 orang tewas dan terluka, jumlah tertinggi dalam setidaknya tiga tahun terakhir.
Dia memperingatkan bahwa anggaran bantuan hampir habis, memaksa mereka untuk menangguhkan program mereka, dengan Program Pangan Dunia PBB memotong jatah makanan untuk delapan juta orang pada bulan Desember, dan bahwa delapan juta dari bulan Maret mungkin tidak akan menerima makanan lagi.
Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), program bantuan organisasi ini tahun 2021 ke Yaman membutuhkan dana $3,85 miliar, akan tetapi hanya $2,27 miliar yang bisa dihimpun, ini merupakan jumlah bantuan terendah sejak 2015. Program 2022 sampai saat ini belum diterbitkan.
Baca Juga : Rusia Peringatkan Terorisme Internasional AS di Suriah