PBB: Pembunuhan Anak-Anak Yaman Sangat Mengerikan dan Tidak Bisa Dimaafkan

derita yaman

Sanaa, Purna Warta – Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengutuk pembunuhan 11 anak Yaman di Taiz dan al-Hudaidah selama tiga hari terakhir, menyebut serangan itu “mengerikan dan tak termaafkan.”

Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) dan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) di Yaman, Martin Griffiths, mengatakan dalam pernyataan terpisah pada hari Rabu bahwa laporan awal menunjukkan bahwa dua Serangan terpisah di provinsi Taiz dan Al-Hudaidah menewaskan 11 anak, termasuk seorang bayi berusia satu bulan, sementara tiga lainnya terluka.

PBB mengatakan proses verifikasi masih berlangsung dan jumlah korban sebenarnya mungkin lebih banyak.

Koordinator Urusan Kemanusiaan Yaman mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Serangan-serangan ini, yang tidak dapat dibenarkan, telah mengakibatkan kematian banyak anak dan wanita, yang mengerikan dan tidak dapat dimaafkan. Saat ini, banyak keluarga yang berduka atas anak-anak mereka yang dibunuh.”

Dia menyebut pemboman tanpa pandang bulu di daerah pemukiman di Taiz timur sebagai pelanggaran hukum humaniter internasional.

Di sisi lain, Philippe Duhamel, Perwakilan UNICEF di Yaman, menggambarkan pembunuhan anak-anak sebagai kejahatan yang mengerikan dan menyerukan perlindungan mereka setiap saat dan untuk mencegah mereka menjadi sasaran pemboman  begitu juga  untuk menghindari kemungkinan bahaya terhadap mereka.

Memperhatikan bahwa perang memiliki hukum, utusan PBB Martin Griffiths menekankan bahwa dia akan terus mengupayakan kesepakatan gencatan senjata dan berjanji untuk mengakhiri kekerasan dan bahaya yang mengancam kehidupan warga sipil di Yaman.

Kantot Komisaris Tinggi PBB untuk Urusan Kemanusiaan baru-baru ini mengeluarkan pernyataan yang mengumumkan bahwa 233.000 orang telah tewas dalam perang yang diberlakukan di Yaman selama lima tahun terakhir.

Invasi Arab Saudi ke Yaman, yang dimulai pada April 2015, sejauh ini telah menewaskan ribuan orang Yaman, termasuk wanita dan anak-anak, dan menghancurkan negara itu, dan kelompok hak asasi manusia telah berulang kali memperingatkan konsekuensi perang ini.

Baca juga: Turki, Pemain Baru Perang Yaman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *