Yaman, Purna Warta – Seorang juru bicara PBB mengatakan lebih dari dua juta anak Yaman tidak bisa sekolah.
Jens Lark, juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, mengatakan: Apa yang terjadi pada anak-anak Yaman tidak dapat diterima.
Dalam sebuah wawancara dengan Al-Mayadeen, ia menyatakan: Kami telah meluncurkan operasi skala besar untuk membantu Yaman dan menghilangkan bayang-bayang kelaparan dari negara itu.
Baca Juga : Kejahatan Baru Arab Saudi di Sa’dah
Lark menambahkan: PBB melakukan kontak dengan semua pihak yang terlibat di Yaman untuk menemukan solusi politik atas krisis tersebut.
Dia mengatakan bahwa lebih dari dua juta anak Yaman tidak dapat pergi ke sekolah dan ini adalah sebuah tragedi dan bencana.
Menurut sumber Yaman, hampir 2.000 sekolah telah rusak, seluruhnya atau sebagian, sejak awal invasi koalisi Saudi ke Yaman.
Arab Saudi, bersama dengan UEA, Bahrain, Sudan, Qatar, dan Amerika Serikat, memulai agresinya terhadap Yaman pada 26 Maret 2015, dengan membentuk apa yang disebut koalisi Arab-Amerika.
Baca Juga : Iran Selalu Bersama Suriah dalam Situasi Paling Sulit
Tetapi lebih dari enam tahun setelah agresi brutal dan habis-habisan ini, sekutu Saudi lainnya selain UEA, Bahrain dan Amerika Serikat telah meninggalkan koalisi.
Puluhan ribu warga Yaman, kebanyakan wanita dan anak-anak, tewas dalam serangan udara Saudi-AS selama tahun-tahun tersebut.
Invasi Yaman oleh koalisi Arab-Amerika pimpinan Saudi sejauh ini tidak mengganggu semangat perlawanan rakyat Yaman.
Baca Juga : PBB: Dialog Politik Komprehensif Solusi untuk Akhiri Krisis Yaman