Yaman, Purna Warta – Sekretaris Jenderal PBB mengutuk serangan udara oleh koalisi Saudi terhadap pusat penahanan di kota Sa’dah Yaman dan menyerukan penyelidikan segera dan transparan.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menambahkan pada hari Jumat bahwa setidaknya 60 orang telah tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan udara tersebut.
Baca Juga : Korban Tewas Akibat Serangan terhadap Sa’dah Yaman telah Meningkat
Dia juga menambahkan bahwa lebih banyak serangan udara dilaporkan di bagian lain Yaman, serta serta menyebabkan korban tewas dan terluka dari kalangan warga sipil, termasuk anak-anak.
Sekretaris Jenderal PBB melanjutkan bahwa serangan udara pada fasilitas telekomunikasi di al-Hudaidah telah secara signifikan mengganggu layanan Internet vital di banyak bagian negara tersebut.
Guterres mengingatkan semua pihak dalam perang Yaman bahwa serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil dilarang berdasarkan hukum humaniter internasional.
Dia juga meminta semua pihak dalam perang Yaman untuk mematuhi kewajiban mereka di bawah hukum humaniter internasional dan untuk melindungi warga sipil dari bahaya operasi militer.
Baca Juga : Kejahatan Agresor Tidak Akan Dibiarkan Tanpa Jawaban
Sekretaris Jenderal PBB juga menyerukan penyelidikan segera, efektif dan transparan atas serangan-serangan atas Yaman ini dan untuk menanggapinya.
Guterres menyerukan de-eskalasi segera di Yaman dan meminta kedua belah pihak untuk bekerja dengan utusan khusus PBB untuk memajukan proses politik untuk menemukan solusi yang dinegosiasikan untuk mengakhiri konflik.
Mengingat krisis kemanusiaan yang parah di Yaman, Sekretaris Jenderal PBB juga meminta pekerja bantuan dan pemangku kepentingan lainnya untuk memfasilitasi upaya bantuan kemanusiaan di Yaman dengan menyediakan dana, akses dan dukungan lainnya.
Media-media Yaman melaporkan pada hari Jumat kemarin (21/1) bahwa puluhan orang telah tewas dan terluka dalam serangan oleh jet tempur Saudi di sebuah pusat penahanan di provinsi Sa’dah.
Jaringan berita Al-Mayadeen mengutip Doctors Without Borders yang mengatakan bahwa setidaknya 70 orang tewas dan 138 orang terluka dalam serangan koalisi Saudi di sebuah penjara di provinsi Sa’dah, di Yaman utara.
Baca Juga : Kejahatan Saudi-Emirat dalam Gaya Zionis Israel
Kepala Kementerian Kesehatan Yaman di Sa’dah juga mengatakan kepada Al-Mayadeen bahwa: Lebih dari 50 orang masih berada di bawah reruntuhan.
Jet-jet tempur dari koalisi agresor Arab Saudi dan Uni Emirat Arab terus membom Yaman lebih dari 70 kali dalam beberapa jam terakhir, membunuh dan melukai puluhan warga sipil dan merusak properti pribadi dan publik.
Serangan terhadap rakyat Yaman yang tertindas terjadi ketika Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken berjanji untuk melengkapi mitra Washington di kawasan Teluk Persia dalam percakapan dengan Menteri Luar Negeri Saudi pada hari Jumat.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat menegaskan kembali komitmen Washington untuk membantu Mitra Teluk untuk meningkatkan kemampuan pertahanan mereka terhadap ancaman di kawasan, serta pentingnya mengurangi bahaya bagi warga sipil.
Baca Juga : Seruan Para Ulama Kepada Rakyat Yaman Untuk Hadir di Medan Perang
Pada tanggal 26 Maret 2015, Arab Saudi, dalam bentuk koalisi beberapa negara Arab dan dengan bantuan dan lampu hijau Amerika Serikat, melancarkan serangan besar-besaran terhadap Yaman, negara Arab termiskin, dengan dalih mengembalikan Presiden terguling dan buron Abdrabuh Mansour Hadi ke kekuasaan untuk mencapai tujuan dan ambisi politiknya.
Badan-badan PBB, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia dan UNICEF, telah berulang kali memperingatkan bahwa rakyat Yaman terus menghadapi kelaparan dan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam satu abad terakhir.
Hal ini terjadi tidak lain akibat blokade yang luas oleh koalisi agresor Saudi-Emirat, dan serangan-serangan koalisi ini terhadap fasilitas-fasilitas umum serta penyitaan kapal-kapal minyak Yaman oleh koalisi tersebut.
Baca Juga : 120 Tentara Bayaran Koalisi Saudi Tewas dan Terluka