Sana’a, Purna Warta – Penduduk Sana’a dan kota-kota Yaman lainnya menghidupkan hari kesyahidan Imam Husein di hari Kamis (19/8).
Pawai ini dimulai dengan pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an oleh Sheikh Hafez Mohammad Hassan al-Kabari dan pembacaan syair-syair oleh penyair Saqr al-Laheji.
Allamah Syams al-Din Sharaf al-Din, Mufti Yaman, selama pawai mengatakan bahwa cara terbaik untuk menyatakan kesetiaan kita kepada Imam Husein adalah dengan mengarahkan energi dan upaya kita untuk mengusir para penjajah dari semenanjung Arab.
Para demonstran meneriakkan slogan-slogan untuk kebebasan dan menentang kebijakan AS di kawasan itu, sambil memegang plakat-plakat yang memboikot barang-barang Amerika dan Israel.
Pawai luas di kota Al-Hudaidah di Asyura.
Para demonstran meneriakkan slogan-slogan untuk kebebasan dan menekankan kelanjutan dari jalan Imam Husein dalam kebangkitan melawan kedurjanaan dan arogansi.
Gubernur Mohammad Ayash Qahim dalam pawai ini mengatakan: Pawai ini merupakan pernyataan pembaruan perjanjian dengan Imam Husein as dalam mengikuti jalannya.
Dia menekankan: Imam Husein menghidupkan kembali nilai-nilai revolusi di hati rakyat Yaman, dan dalam kehidupan kita serta revolusi melawan negara-negara arogan yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan antek-anteknya di kawasan ini merupakan kelanjutan dari revolusi Imam Husein.
Dia mengapresiasi massa yang besar dan partisipasi aktif dalam memperingati hari syahidnya Imam Husein di beberapa bagian provinsi tersebut.
Kehadiran luas rakyat di bagian timur Al-Hudaidah di hari Asyura.
Penduduk bagian timur provinsi al-Hudaidah juga berbaris mengadakan pawai pada hari peringatan kesyahidan Imam Husein.
Para peserta pawai membawa plakat-plakat, dan meneriakkan slogan-slogan tentang pentingnya peringatan ini serta menekankan kemenangan atas metode Imam Husein.
Provinsi Rima juga mengadakan pawai akbar di hari Asyura serta dihadiri oleh para pejabat dan pemimpin keamanan.
Dalam pawai ini, mereka meyakini bahwa Imam Husein adalah bagaikan sekolah semua orang merdeka di setiap zaman, dalam menghadapi para penindas.
Penduduk provinsi Taiz juga menghidupkan hari Asyura dan hari syahidnya Imam Husein pada hari Kamis, dengan tema “di jalan al-Husain”.
Wakil Gubernur Ismail Sharafuddin mengatakan bahwa kelalaian rakyat telah menyebabkan situasi dan penghinaan ini.
Dia menekankan bahwa pentingnya belajar dari kejadian ini dalam menghadapi kekuatan yang menindas dan memberontak.