Shanaa, Purna Warta – Unit pertahanan udara Yaman telah menembak jatuh drone MQ-9 Reaper AS lainnya di atas provinsi utara al-Jawf, pesawat ke-12 yang dihancurkan oleh pasukan negara tersebut sejauh ini.
Baca juga: UNICEF: Kekeringan Terparah di Amazon Berdampak pada 420.000 Anak
Drone itu jatuh saat sedang melakukan operasi pengintaian drone di atas area tersebut pada Jumat pagi, media Yaman melaporkan.
Militer AS mengakui video yang beredar daring yang memperlihatkan apa yang tampak seperti pesawat yang terbakar jatuh dari langit dan hamparan puing-puing yang terbakar di tempat yang digambarkan oleh mereka yang tidak terekam kamera sebagai area provinsi al-Jawf Yaman. Militer mengatakan sedang menyelidiki insiden tersebut, menolak untuk menjelaskan lebih lanjut.
Adegan menunjukkan jatuhnya dan penghancuran drone MQ-9 reaper AS di wilayah udara Yaman utara. pic.twitter.com/rILDvfWUnB
— PressTV Extra (@PresstvExtra) 8 November 2024
Pasukan Yaman memiliki rudal permukaan-ke-udara yang mampu menjatuhkan pesawat. Gerakan Ansarullah di negara itu telah menjadi komponen kunci dari “Poros Perlawanan” yang mencakup Hizbullah Lebanon, Hamas, dan Perlawanan Islam di Irak.
Reaper, yang harganya sekitar $30 juta per unit, dapat terbang pada ketinggian hingga 50.000 kaki (15.240 meter) dan memiliki daya tahan hingga 24 jam sebelum harus mendarat. Pesawat tersebut telah diterbangkan oleh militer AS dan CIA di Yaman selama bertahun-tahun.
Warga Yaman telah menyatakan dukungan terbuka mereka terhadap perjuangan Palestina melawan pendudukan Israel sejak rezim tersebut melancarkan perang yang menghancurkan di Gaza pada 7 Oktober tahun lalu, yang menewaskan sedikitnya 43.469 warga Palestina hingga saat ini.
Baca juga: Enam Warga Palestina Tewas Saat Pasukan Israel Melakukan Operasi Besar di Jenin
Angkatan bersenjata Yaman telah mengatakan bahwa mereka tidak akan menghentikan serangan mereka sampai serangan darat dan udara Israel di Gaza berakhir. Mereka telah menargetkan lebih dari 90 kapal yang terkait dengan Israel dengan rudal dan pesawat nirawak sejak perang Israel di Jalur Gaza dimulai pada Oktober 2023. Ansarullah menegaskan bahwa mereka menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel, AS, atau Inggris untuk memaksa diakhirinya perang Israel di Gaza. Pada bulan Oktober, militer AS melepaskan pesawat pengebom siluman B-2 untuk mengebom Yaman guna mendukung Israel.