Sana’a, Purna Warta – Salah satu komandan tinggi dan penasihat Perdana Menteri Yaman menyatakan bahwa operasi “Badai Al-Aqsa” dan posisi negara-negara pendukung perlawanan Gaza dan Palestina telah menciptakan sejarah baru dalam perjuangan melawan rezim Zionis Israel.
Letnan Jenderal Jalal Al-Ruwaishan, Wakil Perdana Menteri Yaman untuk urusan pertahanan dan keamanan, menegaskan bahwa negaranya berada dalam tahap di mana mereka sepenuhnya menyadari pentingnya persiapan, pelatihan, dan kemandirian dalam menghadapi tantangan.
Dalam pidatonya hari ini, Rabu, pada upacara kelulusan sekelompok pasukan Garda Pengamanan Fasilitas dan Tokoh, ia berkata:
“Kami dari sini memperbarui janji kesetiaan dan komitmen kepada pemimpin dan komandan kami, Sayyid Abdul Malik Badruddin Al-Houthi, bahwa aparat keamanan bersama pasukan bersenjata Yaman akan terus membela negara dari serangan musuh.”
Letnan Jenderal Al-Ruwaishan juga menekankan bahwa sikap Yaman terhadap Gaza dan Palestina terkait erat dengan serangan rezim Israel terhadap wilayah ini, baik serangan di masa lalu maupun yang akan datang. Ia menambahkan bahwa serangan tersebut hanya akan memperkuat keteguhan dan kekuatan mereka.
Ia merujuk pada operasi “Badai Al-Aqsa” yang dilancarkan oleh perlawanan Palestina terhadap Zionis Israel, mengatakan: “Operasi ini, bersama dengan sikap negara-negara dan gerakan-gerakan jihad serta perlawanan, telah menjadi titik balik dalam jalur perjuangan melawan musuh Zionis Israel.”
Selama lebih dari satu tahun terakhir, tentara Yaman telah melancarkan serangan dan operasi untuk mendukung Gaza, menargetkan kepentingan rezim Zionis Israel di Laut Merah dan Laut Arab, serta melakukan operasi di wilayah pendudukan Palestina. Pada hari Selasa (14/1), tiga operasi dilakukan di Tel Aviv, dan pernyataan resmi terkait hal ini akan dirilis dalam beberapa saat mendatang.