Sana’a, Purna Warta – Wakil presiden Organisasi Informasi Yaman mengatakan bahwa Yaman tidak akan membiarkan Amerika Serikat menginvasi negaranya dan bahwa pangkalan yang menjadi sasaran Amerika di Yaman sudah tidak aktif sebelumnya dan telah ditinggalkan.
Baca Juga : Karena Perang Gaza, Defisit Anggaran Israel Dekati $21 Miliar
Sabtu siang (13/1), Nasreddin Amer, wakil presiden Organisasi Informasi Yaman, mengumumkan rincian baru tentang serangan pagi hari Amerika Serikat di tanah Yaman.
Amerika menyerang wilayah di Yaman Sabtu pagi ini. Saluran berita Al-Masirah Sabtu pagi melaporkan bahwa pangkalan Al-Dailami menjadi sasaran serangan ini.
Nasreddin Amer berkata dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera: “Kami tidak akan membiarkan Amerika menginvasi negara kami dan kami akan segera meresponsnya.”
Baca Juga : Di Sidang DK PBB, Rusia Kutuk Serangan terhadap Yaman
Dia lebih lanjut menambahkan: “Pangkalan yang menjadi sasaran Amerika telah tidak aktif (sebelumnya). Kami menganggap kehadiran Amerika di kawasan ilegal dan serangan kami terhadap kapal-kapal Amerika di wilayah tersebut adalah sah.”
Washington mengatakan pihaknya melakukan serangan itu sebagai respons terhadap operasi tentara Yaman terhadap kapal-kapal Israel di Laut Merah.
Amerika, dengan bantuan Inggris, menyerang beberapa wilayah di Yaman pada Jumat pagi.
Para pejabat Yaman mengatakan bahwa mereka telah menunggu saat ketika Amerika Serikat dan Inggris memasuki perang secara langsung, dan mereka akan segera merespons Amerika.
Baca Juga : Protes Meletus di New York Kutuk Serangan AS di Yaman
Muhammad Al-Bukhaiti, anggota kantor politik Ansarullah Yaman, dalam sebuah wawancara dengan jaringan berita Al-Mayadeen mengatakan bahwa tentara Yaman memiliki banyak target terkait ketegangan yang diciptakan oleh Amerika Serikat dan Inggris, dan Yaman menanti masuknya Amerika secara langsung ke dalam perang.