Sana’a, Purna Warta – Pameran makanan dan minuman dalam negeri dibuka di Sana’a untuk mengatasi kondisi blokade ekonomi dan kehidupan yang sulit akibat pengepungan anti-manusia dan perang yang dilakukan terhadap rakyat Yaman.
Umm Al-Maghith Mohammad, direktur proyek Maidati (Hidangan Saya) di Yaman mengatakan: Karena kondisi perang dan blokade ekonomi yang tidak manusiawi, kami memikirkan proyek ini untuk membantu pendapatan keluarga Yaman.
Baca Juga : Konflik Baru antara Tentara Bayaran Amerika di Suriah Timur
Menurut proyek ini, perempuan dan anggota keluarga membuat kue dan manisan di rumah dan menjualnya melalui Internet.
Pada saat yang sama, dapur Yaman yang penuh dengan variasi dan seni memasak segala jenis makanan, telah dipamerkan kepada publik dalam pameran ini.
Blokade darat, udara dan laut terhadap Yaman dimulai dengan kehadiran kapal perang Arab Saudi di perairan Yaman pada tahun 2015 dan setelah serangan militer Arab Saudi di negara ini, Amerika Serikat juga bergabung dengan blokade ini pada Oktober 2016.
Pada awal April 2023, bersamaan dengan negosiasi delegasi Arab Saudi dengan Ansarullah Yaman di Sana’a, Riyadh mengumumkan dengan mengeluarkan keputusan bahwa pihaknya menghapus pelarangan masuknya 500 item barang ke Yaman, yang telah dilarang sejak 6 tahun lalu. Dan kapal yang bergerak menuju Yaman dapat memasuki pelabuhan-pelabuhan Yaman tanpa pemeriksaan apa pun.
Baca Juga : Surat Suriah kepada Dewan Keamanan
Namun yang terjadi dalam praktiknya, blokade terhadap negara ini belum sepenuhnya dicabut, dan negara ini masih diblokade dan diembargo dalam menjual minyak, yang uang hasil dari penjualan minyak tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan rakyat.
UNICEF telah membunyikan alarm dan mengumumkan bahwa sekitar enam juta anak Yaman hadapi bahaya kelaparan dan menyerukan bantuan internasional serta mendesak untuk menyelamatkan hidup mereka.
Perserikatan Bangsa-Bangsa sekali lagi membunyikan alarm dan memperingatkan tentang risiko kematian jutaan anak Yaman karena kelaparan.
Sejak 26 Maret 2015, Arab Saudi, dalam bentuk koalisi beberapa negara Arab dan dengan bantuan dan lampu hijau Amerika Serikat, serta dukungan rezim Zionis Israel, melancarkan serangan besar-besaran terhadap Yaman – negara Arab termiskin – dengan dalih ingin mengembalikan presiden Yaman yang telah mengundurkan diri dan buron, Abdurabuh Mansour Hadi, ke tampuk kekuasaan, demi memenuhi tujuan dan ambisi politik mereka. Akibat agresi besar-besaran ini, ribuan warga sipil Yaman telah terbunuh sejauh ini.
Baca Juga : Kehadiran Para Ahli Zionis Israel di Yaman Selatan
Kementerian Kesehatan Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman baru-baru ini mengumumkan bahwa jumlah korban sipil di Yaman mencapai 47.081 orang, di mana 15.483 orang tewas dan 31.598 terluka, dan 25 persen korban adalah anak-anak dan wanita.