Sana’a, Purna Warta – Anggota Dewan Politik Tertinggi Yaman mengumumkan bahwa operasi-operasi pasukan bersenjata negara ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk melawan dukungan Amerika Serikat dan Inggris terhadap terorisme Israel dalam genosida terhadap rakyat Gaza dan Lebanon.
Muhammad Ali Al-Houthi, anggota Dewan Politik Tertinggi Yaman, dalam akun media sosialnya di platform X (sebelumnya Twitter), memuji keberhasilan operasi militer pasukan Yaman, dan menyatakan bahwa operasi tersebut merupakan bagian dari upaya untuk melawan dukungan Amerika Serikat dan Inggris terhadap terorisme Israel dalam genosida terhadap rakyat Gaza dan Lebanon.
Menurut laporan jaringan berita Al-Masirah, ia melanjutkan dengan mengatakan bahwa klaim Amerika Serikat mengenai tidak adanya serangan terhadap kapal perang kini telah ditantang.
Anggota Dewan Politik Tertinggi Yaman memuji upaya pasukan misil dan angkatan udara dalam operasi khusus terbaru yang menargetkan kapal induk Amerika “Abraham” di Laut Arab.
Muhammad Ali Al-Houthi juga mengatakan bahwa operasi militer di Yaman adalah nyata dan terbuka, berbeda dengan rumor yang disebarkan Amerika Serikat dan klaim palsu yang mereka buat mengenai operasi-operasi tersebut.
Ia juga menegaskan bahwa media nasional Yaman berhasil membantah rumor-rumor Amerika terkait penghentian operasi militer Yaman dan klaim tentang pelayaran kapal militer Israel di Laut Merah. Beberapa hari lalu, media-media berhasil membantah rumor-rumor Amerika dan menggagalkan narasi serta kampanye palsu mereka.
Pada Selasa malam, Departemen Pertahanan Amerika (Pentagon) mengumumkan bahwa pasukan bersenjata Yaman telah menyerang dua kapal perusak milik Angkatan Laut Amerika di Selat Bab Al-Mandeb.
Pentagon mengklaim bahwa mereka berhasil “menggagalkan” serangan-serangan pasukan bersenjata Yaman.
Departemen Pertahanan Amerika juga menyatakan bahwa “Houthi (pasukan bersenjata Yaman) telah menyerang dua kapal perusak tersebut dengan sedikitnya delapan drone, lima roket balistik, dan tiga roket jelajah.”
Klaim Pentagon mengenai gagalnya serangan-serangan pasukan Yaman datang sementara juru bicara pasukan Yaman, Yahya Saree, mengumumkan bahwa kelompoknya telah melakukan dua operasi militer khusus di Laut Merah dan Laut Arab yang berlangsung selama delapan jam.
Ia menjelaskan bahwa dalam operasi pertama, kapal induk “Abraham” yang siap menyerang Yaman, telah menjadi sasaran beberapa roket panduan dan drone di Laut Merah.
Yahya Saree menambahkan bahwa upaya Amerika untuk menyerang Yaman melalui serangan tersebut telah gagal. Dalam operasi kedua, dua kapal perusak Amerika di Laut Merah juga menjadi sasaran roket dan drone. Pasukan bersenjata Yaman menyatakan bahwa Amerika dan sekutunya bertanggung jawab telah menjadikan Laut Merah sebagai kawasan dengan ketegangan militer, serta akibatnya terhadap pelayaran.
Dia menekankan bahwa serangan ke Yaman merupakan bagian dari upaya Amerika dan Inggris dalam melindungi kepentingan rezim Zionis Israel, dan hanya akan mengarah pada operasi lebih lanjut dari Ansarullah.
Operasi Ansarullah hanya akan berhenti jika serangan terhadap Gaza dihentikan, pengepungan terhadapnya diakhiri, serta serangan terhadap Lebanon dihentikan.
Sebelumnya, seorang sumber kepada jaringan Al-Mayadeen mengatakan bahwa baru-baru ini beberapa kelompok pesawat dan formasi militer Amerika dan Inggris bergerak menuju Yaman, yang kemudian dihadapi oleh tentara Yaman dan dipaksa mundur.
Sumber tersebut menambahkan bahwa Amerika dan Inggris berencana melakukan serangan besar dan luas ke Yaman, namun rencana ini digagalkan oleh operasi khusus Ansarullah.