Sana’a, Purna Warta – Sumber berita melaporkan operasi anti Israel skala besar yang dilakukan tentara Yaman dengan menggunakan rudal jelajah dan balistik serta drone di selatan Laut Merah.
Baca Juga : Laporan Penyerangan terhadap Kapal di Laut Merah
Menurut laporan ini, Komando Pusat Pasukan Angkatan Bersenjata Amerika (CENTCOM) mengumumkan pada Rabu pagi ini (10/1) bahwa tentara Yaman telah melancarkan operasi skala besar di selatan Laut Merah menggunakan rudal jelajah dan balistik serta drone.
Centcom belum merilis informasi lebih lanjut mengenai hal ini.
Di sisi lain, Organisasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) Rabu pagi mengumumkan telah menerima laporan adanya insiden di Laut Merah.
Institusi Inggris ini di jejaring sosial X menulis bahwa kami telah menerima laporan tentang terjadinya insiden sekitar 50 mil laut sebelah barat pelabuhan Al-Hudaidah (Yaman) dan laporan tersebut menunjukkan aktivitas drone dan respon pasukan koalisi terhadapnya.
Baca Juga : Serangan terhadap Pangkalan AS di Suriah Timur
Sampai saat ini tentara Yaman belum mengkonfirmasi tentang serangan-serangan tersebut.
Sementara itu, Organisasi Perdagangan Maritim Inggris menyarankan kapal-kapal untuk berhati-hati ketika melakukan perjalanan di daerah tersebut dan melaporkan “setiap aktivitas mencurigakan” kepada organisasi tersebut.
Tentara Yaman telah mengumumkan bahwa untuk mendukung rakyat Palestina, mereka akan menargetkan kapal-kapal rezim Zionis Israel di Laut Merah, dan juga akan menargetkan kapal-kapal yang membawa barang-barang untuk rezim ini yang tidak memperhatikan peringatan Angkatan bersenjata Yaman.
Tapi jalur laut ini bebas dan aman untuk kapal-kapal lain.
Baca Juga : Ansarullah: UEA Coba Memiliterisasi Laut Merah
Tentara Yaman telah menekankan bahwa selama rezim Israel tidak menghentikan serangannya terhadap rakyat di Jalur Gaza dan genosida terhadap penduduk wilayah ini, serangan Yaman terhadap kapal-kapal rezim Zionis Israel ini dan larangan lalu lintas kapal komersial apapun ke wilayah pendudukan (pelabuhan-pelabuhan Israel) akan terus dilanjutkan.