Sana’a, Purna Warta – Menyusul upaya Amerika Serikat untuk memberikan informasi palsu mengenai operasi tentara Yaman melawan kapal-kapal rezim Zionis Israel untuk membenarkan kehadiran militernya di kawasan, juru bicara gerakan Ansarullah Yaman menegaskan bahwa Washington telah melakukan militerisasi Laut Merah dan masalah ini merupakan ancaman bagi navigasi maritim internasional, dan operasi tentara Yaman hanya mengancam kapal-kapal yang terkait dengan rezim Zionis Israel.
Baca Juga : UNICEF: 80% Anak-anak di Gaza Alami Kekurangan Gizi Akut
Menurut laporan Al-Masirah, Muhammad Abdul Salam, juru bicara Gerakan Ansarullah Yaman, mengatakan: “Saat sebuah pesawat pengintai milik Angkatan Laut Yaman sedang melakukan operasi pengintaian di Laut Merah, sebuah kapal perang Amerika menembakinya dengan reaksi histeris.”
Mohammad Abdul Salam berkata: “Perilaku histeris Amerika ini menunjukkan keadaan kebingungan dan kegelisahan negara ini, karena salah satu rudal yang ditembakkan kapal ini meledak di dekat kapal milik Republik Gabon di selatan Laut Merah yang berasal dari pelabuhan Rusia.”
Dia menambahkan: “Kami menekankan bahwa ancaman terhadap navigasi maritim internasional disebabkan oleh militerisasi Laut Merah oleh Amerika Serikat dan mitranya, yang datang ke kawasan tanpa hak apa pun kecuali untuk memberikan layanan keamanan dan perlindungan kepada kapal musuh Israel.”
Muhammad Abdul Salam melanjutkan: “Jika Amerika dan sekutu-sekutunya terus melakukan tindakan intimidasi, Laut Merah akan berubah menjadi lautan api.”
Baca Juga : Mesir Puji Peran Iran dalam Membangun Perdamaian di Kawasan
Juru bicara gerakan Ansarullah Yaman juga menekankan: “Negara-negara yang berbatasan dengan Laut Merah harus memahami realitas bahaya yang mengancam keamanan nasionalnya.”
Pernyataan tersebut dilontarkan setelah Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM) Sabtu pagi mengklaim telah menembak jatuh empat drone yang diduga diluncurkan oleh tentara Yaman menuju kapal perusak Amerika di selatan Laut Merah.
CENTCOM menjelaskan bahwa Komando Pusat Angkatan Laut AS menanggapi permintaan bantuan dari dua kapal yang diserang.
Dalam artikel Centcom, diklaim bahwa drone tersebut salah dalam menyerang kapal tanker minyak berbendera Norwegia yang beroperasi di bawah kepemilikan dan pengelolaan negara ini, dan drone bunuh diri menghantam kapal tanker minyak milik Gabon yang beroperasi di bawah bendera India.
Pasukan tentara Yaman telah berjanji untuk terus menyerang kapal-kapal rezim Zionis Israel di Laut Merah sampai rezim Israel menghentikan serangannya di Gaza.
Amerika Serikat mengklaim sedang mencari koalisi untuk melindungi kapal-kapal di Laut Merah dan telah mengirimkan pesan ke Yaman mengenai hal ini.
Baca Juga : Kapal Dagang Israel Diserang Drone 200 Kilometer di Lepas Pantai India
Sejak awal perang Gaza, Yaman telah menggunakan rudal dan drone untuk memyerang posisi-posisi vital rezim Zionis Israel.