Sana’a, Purna Warta – Seorang anggota kantor politik Ansarullah mengatakan bahwa operasi Yaman di Laut Merah terus berlanjut meskipun ada semua ancaman dari musuh. Dan juga menekankan bahwa pertempuran ini akan merugikan Amerika dan mereka tidak dapat melindungi Israel baik di Laut Merah maupun di tempat lain.
Baca Juga : UNRWA Laporkan 142 Staffnya Tewas di Gaza Sejak Dimulainya Perang Genosida Israel
Ali Al-Qahoum, anggota senior kantor politik Gerakan Ansarullah Yaman menekankan bahwa meskipun ada ancaman dari Amerika, Inggris dan Zionis Israel, operasi Yaman di Laut Merah masih terus berlanjut, dan mengatakan bahwa pertempuran ini akan sangat mahal bagi Amerika.
Dalam wawancara dengan Al-Mayadeen, pejabat Ansarullah ini menyatakan bahwa ada konsensus besar dan persatuan nasional di Yaman untuk mendukung perjuangan Palestina dan memperkuat posisi pemimpin Ansarullah dalam segala pilihan untuk menghadapi musuh dan mempertahankan Gaza.
Dengan mengutuk kejahatan rezim pendudukan di pinggiran selatan Beirut pekan lalu, yang menyebabkan gugurnya Saleh Al-Arouri, wakil kepala kantor politik Hamas, Al-Qahoum mengatakan: “kami tekankan kembali bahwa kami berada di pihak Palestina dan darah kami telah saling bercampur.”
Ali Al-Qahoum menegaskan, operasi Yaman untuk memukul rezim Zionis Israel di wilayah pendudukan masih terus berlanjut, tidak mungkin kita tidak menyadari semua gerakan yang dilakukan di Laut Merah, dan lain-lain.
Baca Juga : Penguasa De Facto Sudan Tolak Rekonsiliasi dengan RSF Paramiliter
Operasi Yaman di Laut Merah terus berlanjut, dan terlepas dari semua ancaman dan tindakan bermusuhan dari Amerika, Inggris, dan rezim pendudukan Zionis Israel, kami tetap melanjutkan operasi kami.
Pejabat Yaman ini menyatakan bahwa Palestina adalah kompas kita dan Yaman memegang teguh posisinya dalam mendukung perlawanan rakyat Palestina.
Kepada Amerika, kami katakan bahwa Anda tidak dapat melindungi Israel di Laut Merah atau di mana pun. Selama agresi Israel terhadap Gaza dan seluruh rakyat Palestina terus berlanjut, maka tangan kami juga diatas pelatuk.
Dia melanjutkan: “kami siap dengan segala opsi dan operasi kami akan terus berlanjut terlepas dari ancaman apa pun dari Amerika. Pesan kami kepada Amerika jelas dan mereka pasti memahami maksud dari pesan tersebut. Kami tidak akan pernah meninggalkan Palestina sendirian dan hari ini masa isolasi Palestina telah berakhir. Kami berada di lapangan dan tangan kami masih di atas pelatuk.”
Baca Juga : Rwanda dan Kongo Bantah Klaim Pembicaraan dengan Israel untuk Menerima Pengungsi Gaza
Ali Al-Qahoum menekankan, pertempuran ini akan merugikan Amerika dan mereka harus meninggalkan Laut Merah dan seluruh wilayah Yaman di mana mereka berada.
Kami menganggap Amerika bertanggung jawab atas semua konsekuensi agresi kriminal mereka terhadap Yaman.
Sebelumnya, Muhammad Abdul Salam ketua tim perunding pemerintah Keselamatan Nasional Yaman, menanggapi pernyataan Anthony Blinken, Menteri Luar Negeri Amerika, mengatakan bahwa tujuan klaim pejabat Amerika mengenai perkembangan di Laut Merah adalah untuk mengalihkan perhatian dari pembunuhan di Jalur Gaza. Dan Amerika harus tahu bahwa Yaman akan melanjutkan operasi dukungannya terhadap perlawanan Palestina.
Baca Juga : WHO: 600 Pasien Hilang dari Rumah Sakit Al-Aqsa Gaza setelah Serangan Israel
Selama beberapa minggu terakhir, Amerika Serikat berusaha membentuk koalisi angkatan laut melawan Yaman dengan tujuan melindungi rezim Zionis Israel dari operasi angkatan bersenjata Yaman – yang dilakukan sejalan dengan pembelaan terhadap rakyat Palestina dan untuk menempatkan tekanan pada musuh untuk menghentikan agresi brutalnya terhadap Gaza -. Dan banyak sekutu Washington yang mengundurkan diri dari koalisi ini.