Ma’rib, Purna Warta – Menteri Pertahanan Pemerintah Keselamatan Nasional menekankan bahwa berdasarkan konsep militer dan strategis, kami menyatakan kepada dunia bahwa agresi global terhadap Yaman telah gagal dan koalisi agresor Saudi tidak punya pilihan selain berani mengakui kekalahan ini.
Brigadir Jenderal Mohammad Nasser Al-Atefi dengan menjelaskan bahwa invasi ke Yaman praktis gagal dan para pelaku harus berani mengakui kekalahan, mengatakan bahwa: Perebutan kembali kota Ma’rib sudah dekat, kehadiran Inggris di Al-Mahrah adalah pendudukan dan kolonialisme, kita akan berurusan dengan semua agresor di pulau-pulau Yaman, dan kita tidak akan pernah berhenti sampai merebut kembali wilayah Yaman yang diduduki.
Menteri pertahanan Pemerintah Keselamatan Nasional mengatakan bahwa pasukan tentara Yaman dan komite populer serta semua orang merdeka di seluruh Yaman berhasil mencapai kemenangan besar dalam melawan para koalisi agresor Saudi dan tentara bayaran mereka selama tujuh tahun perang.
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Lebanon Al-Akhbar, dia menambahkan bahwa, berdasarkan konsep militer dan strategis, kami mengumumkan kepada dunia hari ini bahwa agresi global terhadap Yaman telah gagal dan bahwa koalisi agresor tidak memiliki pilihan selain dengan berani mengakui kekalahan ini.
Al-Atefi menyatakan bahwa perebutan kembali kota Ma’rib sudah dekat dan bahwa segera, dengan izin Allah SWT, orang-orang Yaman dan semua orang merdeka dari umat ini akan mendengar kabar baik, dan Ma’rib akan kembali ke tanah airnya.
Dia menambahkan bahwa: Ma’rib adalah tanah Yaman dan semua wilayah Yaman akan segera kembali ke kedaulatan negara ini, dan ini adalah masalah yang tak terbantahkan.
Menurut Al-Atefi, Sebagian besar keamanan di provinsi Ma’rib disediakan oleh pasukan militer Yaman dan Komite Rakyat Yaman. Pasukan ini telah mencapai pinggiran kota Ma’rib dan berhasil mengepung kota ini.
Menteri Pertahanan Yaman juga mengatakan bahwa minyak Yaman adalah kekayaan negara dan milik rakyatnya, dan bahwa kami memiliki senjata strategis untuk melawan agresi langsung atau tidak langsung terhadap fasilitas minyak.
Mengacu pada pentingnya untuk menyelamatkan nyawa pengungsi Yaman, dia mengatakan bahwa koalisi agresor dan para tentara bayarannya menggunakan pengungsi sebagai tameng manusia.
Berkenaan tentang kehadiran militer Inggris di Al-Mahrah, Menteri Pertahanan Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman mengatakan bahwa kehadiran Inggris di Al-Mahrah adalah pendudukan dan kolonialisme dan kami akan berurusan dengan semua agresor di pulau-pulau Yaman. Dan kami tidak akan pernah beristirahat sampai merebut kembali jengkal demi jengkal wilayah Yaman yang diduduki.
Dalam menjelaskan bahwa urusan maritim adalah bagian dari tanggung jawabnya, Al-Atefi mengatakan bahwa Riyadh dan Abu Dhabi menuntut tebusan dari komunitas internasional dan bekerja untuk menginternasionalkan Laut Merah dan Bab al-Mandeb.