Shabwa, Purna Warta – Untuk kedua kalinya dalam sebulan, terjadi ledakan di sebuah pipa minyak di Yaman timur akibat pembakaran oleh orang-orang bersenjata tak dikenal saat para agresor terhadap Yaman bersaing untuk menjarah sumber daya alam negara itu.
Sumber informasi lokal di provinsi Shabwa Yaman melaporkan bahwa orang tak dikenal membakar pipa minyak mentah di provinsi Shabwa tenggara Yaman Jumat malam (13/5) di tengah bentrokan sengit antara kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan Dewan Kepresidenan atas sumber daya provinsi tersebut.
Baca Juga : Penyiksaan dan Pembunuhan terhadap Tahanan Yaman oleh Militer Saudi
Menurut situs Al-Khabar Al-Yemeni, orang-orang bersenjata tak dikenal meledakkan pipa minyak di daerah Shaqah kota Mayfa’a, sebelah timur Shabwa. Ini adalah kedua kalinya dalam waktu kurang dari sebulan pipa minyak ini menjadi sasaran ledakan dan kebakaran.
Koalisi Arab yang dipimpin Saudi, yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan rezim Zionis Israel, melancarkan agresi lebih dari tujuh tahun yang lalu untuk menggagalkan revolusi Yaman. Namun sejak awal, perbedaan antara dua pemain utama dalam koalisi yakni UEA dan Arab Saudi, terlihat jelas di medan operasi di Yaman. Dan persaingan mereka di wilayah selatan dan timur Yaman untuk menjarah sumber daya alam negara itu serta rapuhnya koalisi mereka memang tidak bisa disangkal sejak awal.
Baca Juga : Serangan Udara Israel di Distrik Masyaf Suriah
Baru-baru ini, PBB mengumumkan gencatan senjata dua bulan di Yaman, yang sebenarnya merupakan peluang baru bagi koalisi Saudi untuk mengatur kembali barisannya secara politik dan militer. Riyadh menggulingkan Abdrabuh Mansour Hadi dan membentuk dewan kepresidenan yang dipimpin oleh Rashad al-Alimi. Ini adalah langkah untuk menyatukan faksi-faksi yang setia pada koalisi Saudi melawan Sana’a. Selain tindakan ini, Riyadh mencoba melewati UEA dan entah bagaimana mengamankan kepentingannya, yang mendapat reaksi serius dari Abu Dhabi.
Sumber-sumber media baru-baru ini melaporkan bahwa pertemuan beberapa pejabat Saudi dengan sejumlah penduduk provinsi Hadhramaut, Shabwa, Al-Mahrah dan Abyan dan mereka mengumumkan bahwa pada pertemuan ini, pihak Saudi bertemu dengan anggota komite yang terdiri dari penduduk di provinsi ini, dan mengumumkan bahwa Riyadh telah memutuskan untuk memberikan penduduk Hadramaut, Shabwa, Abyan dan Al-Mahrah hak untuk menentukan nasib sendiri untuk bergabung dengan Arab Saudi.
Baca Juga : Serangan terhadap Pemakaman para Martir Tentara Suriah
Menyusul pengungkapan niat Riyadh, sebuah kelompok yang disebut Dewan Transisi yang berafiliasi dengan UEA di Yaman selatan mulai meningkatkan ketegangan terhadap kehadiran Saudi di Yaman timur. Sementara ada tanda-tanda konfrontasi yang akan datang antara kedua belah pihak, mengingat upaya Arab Saudi untuk menjalin aliansi baru di wilayah Yaman yang paling penting, dalam hal kekayaan dan posisi.