Sana’a, Purna Warta – Beberapa ledakan keras terdengar di sekitar Bandara Internasional Aden, pada saat yang sama beberapa ledakan lain mengguncang kota.
Sumber dan saksi mata lokal melaporkan pada hari Sabtu (28/1) bahwa beberapa saat yang lalu terdengar suara beberapa ledakan dahsyat di sekitar Bandara Internasional Aden, saksi mata juga melaporkan bahwa bersamaan dengan ledakan di Bandara Aden, beberapa ledakan lain juga terdengar di kota ini.
Baca Juga : Reaksi Damaskus terhadap Laporan Organisasi Pelarangan Senjata Kimia
Kota ini berada di bawah kendali Dewan Transisi Selatan, sebuah milisi yang berafiliasi dengan Uni Emirat Arab.
Kantor berita Yaman Al-Khabar menulis bahwa beberapa menit yang lalu, tiga ledakan berturut-turut terdengar di dekat bandara Aden, tetapi tidak banyak informasi tentang detailnya.
Provinsi Aden, yang terus mengalami bentrokan antara milisi yang berafiliasi dengan Uni Emirat Arab dan milisi yang berafiliasi dengan koalisi Arab Saudi, menyaksikan ledakan serupa dalam beberapa jam terakhir.
Sejauh ini, pihak berwenang Aden belum mengomentari detail ledakan di sekitar bandara yang membuat warga di daerah ini ketakutan.
Sejak 26 Maret 2015, Arab Saudi, dalam bentuk koalisi beberapa negara Arab dan dengan bantuan dan lampu hijau Amerika Serikat, melancarkan serangan ekstensif terhadap Yaman – negara Arab termiskin – untuk mengembalikan Abdurabuh Mansour Hadi, mantan Presiden Yaman yang mengundurkan diri dan buron, untuk berkuasa dan memenuhi tujuan dan ambisi politiknya.
Baca Juga : Israel Keluarkan Perintah untuk Tambah Pasukan di Perbatasan dengan Suriah
Lebih dari 47.000 warga Yaman telah terbunuh dan terluka akibat agresi koalisi Arab Saudi tersebut.
Klaim Riyadh mengenai membawa kembali pemerintah buron ke Sana’a tidak hanya gagal, tetapi selama delapan tahun terakhir, pemerintah ini menjadi tawanan Riyadh, dan meskipun pembentukan pemerintahan koalisi (dengan partisipasi pemerintah yang mengundurkan diri dan dewan transisi setelah adanya perjanjian Riyadh), para kepala pemerintahan baru ini dikurung di hotel-hotel di Riyadh dan sampai saat ini Rashad Al Alimi yang merupakan kepala dewan Kepresidenan Yaman yang sedang berkuasa, tinggal di luar Yaman.