Hadhramaut, Purna Warta – Sebuah situs web Yaman melaporkan kunjungan duta besar AS untuk Yaman ke Hadhramaut dan awal langkah untuk mendirikan pangkalan militer di dekat Bandara Al-Rayyan yang menghadap ke Laut Makran.
Kedutaan Besar AS di Yaman telah mengumumkan kunjungan tak terduga dari duta besarnya untuk Yaman, Steven Fagin, ke provinsi Hadramaut yang kaya minyak di Yaman timur.
Baca Juga : Konfrontasi Tentara Suriah dengan Konvoi Militer Amerika
Menurut Al-Khabar Al-Yemeni, akun Twitter Kedutaan Besar AS di Yaman mengumumkan bahwa Fagin bertemu dengan pejabat lokal di Hadramaut untuk membahas tantangan provinsi dan gencatan senjata sementara saat ini di Yaman.
Dalam lanjutan laporan ini, mengutip sumber informasi, disebutkan bahwa kunjungan Fagin ke Hadramaut terjadi sehari setelah sebelumnya bertemu dengan kepala Dewan Kepresidenan Yaman Rashad al-Alimi (bagian dari pemerintah yang terguling) sebagai bagian dari inisiatif persiapan Amerika untuk mendirikan pangkalan militer di dekat Bandara Al-Rayyan.
Uni Emirat Arab telah mengubah Bandara Al Rayyan menjadi pangkalan bersama dengan pasukan AS sejak 2016.
Pasukan AS ditempatkan di berbagai bagian provinsi Hadramaut, Shabwa dan Al-Mahrah.
Baca Juga : Ukraina Putuskan Hubungan dengan Suriah
Selain lokasinya yang strategis, provinsi-provinsi ini merupakan sumber minyak dan gas yang kaya dan telah menjadi surga bagi keserakahan internasional.
Sejauh ini, banyak laporan tentang pendirian pangkalan di Yaman oleh negara-negara agresor atau sekutu mereka.
Tahun lalu, sebuah situs web Yaman melaporkan bahwa rezim Zionis Israel, dengan dukungan keuangan dari UEA, telah mengambil langkah pembangunan pangkalan militer baru di kepulauan Socotra.
Sebuah situs Arab juga menerbitkan catatan yang memeriksa strategi militer London di Yaman dan mengirim pasukan khusus ke gerbang timur Yaman, mengatakan bahwa kehadiran militer Inggris dimotivasi oleh ambisi kolonial dengan karakteristik kontemporer.
Baca Juga : Jordan Menolak Pernyataan Bahwa Negaranya Berencana Membentuk Aliansi Militer Untuk Menghadapi Iran