Lagi, Pejabat Pemerintahan Hadi Serang Koalisi Saudi

Lagi, Pejabat Pemerintahan Hadi Serang Koalisi Saudi

Yaman, Purna Warta Penasehat Presiden Pemerintahan Hadi menggambarkan koalisi agresor Saudi-Emirat sebagai ancaman nyata bagi rakyat Yaman.

Ahmed Obaid bin Daghar, sekali lagi mengkritik koalisi agresi Saudi-Emirat.

Situs berita Al-Mashhad Al-Yamani mengutip perkataan Bin Daghar yang mengatakan Ketika kita berbicara tentang legitimasi, yang kita maksud adalah legitimasi Yaman, dan jika negara itu hancur, legitimasi [dan pemerintah yang diinginkan Riyadh] juga akan hilang.

Baca Juga : Pemimpin Ansarullah: Pesan Rakyat Yaman untuk Melawan Musuh

Pejabat pemerintah Hadi ini mencatat bahwa tidak ada yang dapat mengambil legitimasi dari pemerintah ini, kecuali rakyat Yaman, dan rakyat Yaman juga melihat bahwa legitimasi ini semakin menghilang dari hari ke hari.

Bin Daghar mengatakan kepada koalisi agresor bahwa “Memancing di air keruh sudah cukup”, dan dia kembali menekankan bahwa koalisi agresor merupakan ancaman nyata bagi 30 juta warga Yaman.

Ini terjadi di saat Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, yang merupakan pendukung utama Mansour Hadi, berselisih di Yaman selatan. Padahal tahun lalu kedua negara tersebut membentuk pemerintahan buatan di Yaman.

Enam hari setelah pembentukan pemerintah yang berafiliasi dengan koalisi agresor ini, perselisihan antara Arab Saudi dan elemen-elemen yang berafiliasi dengan UEA di Yaman kembali meningkat.

Baca Juga : Tentara Saudi Bunuh dan Lukai 25 Warga Sipil di WilayahB

Pada saat yang sama, bin Daghar melaporkan tanda-tanda kebuntuan antara pemerintah Hadi dan apa yang disebut “Dewan Transisi Selatan” (berafiliasi dengan UEA); Kebuntuan adalah tentang mengamankan kota Aden.

Dia telah mengatakan bahwa elemen yang berafiliasi dengan UEA berusaha menduduki Aden, dan ini akan menyebabkan kekacauan; Oleh karena itu, tidak seorang pun boleh berpikir bahwa dia sendirilah yang memiliki pengaruh di Aden dan berbagai provinsi; Karena [Aden] adalah ibu kota Yaman dan pusat pemerintahan [Mansour Hadi].

Pernyataan Bin Daghar menunjukkan perbedaan yang terus berlanjut antara Arab Saudi dan UEA. Dan kesalahan yang dilakukan Riyadh dalam implementasi bagian militer dari kesepakatannya, untuk mencapai kemenangan media dengan membentuk pemerintahannya sendiri.

Baca Juga : Para Aktivis HAM Serukan Penyelidikan atas Kejahatan Perang di Yaman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *