Lagi, Koalisi Saudi Sita Kapal Yaman

Lagi, Koalisi Saudi Sita Kapal Yaman

Sana’a, Purna Warta Perusahaan Minyak Yaman mengumumkan bahwa koalisi agresor Saudi menyita sebuah kapal Yaman yang membawa bensin.

Menurut al-Masirah, Perusahaan Minyak Yaman mengumumkan bahwa koalisi agresor Saudi, dalam tindakan terbarunya dalam pelanggaran gencatan senjata PBB, menyita sebuah kapal Yaman yang membawa bahan bakar bensin.

Baca Juga : Putin Rusia: ‘De-dolarisasi’ Ekonomi Dunia Tak Terelakkan

Dalam sebuah pernyataan, Perusahaan Minyak Yaman menekankan bahwa jumlah kapal Yaman yang disita mencapai 3, Perusahaan Minyak Yaman tersebut menambahkan: Pembajakan yang dilakukan oleh koalisi agresor terjadi di bawah bayang-bayang kebungkaman PBB, dan klaim para pejabat PBB di bidang perdamaian dan gencatan senjata adalah palsu.

Disebutkan juga dalam pernyataan ini bahwa desakan koalisi agresor untuk mengintensifkan pengepungan dan berulang kali melanggar gencatan senjata terjadi dalam kerangka kejahatan koalisi ini terhadap rakyat Yaman.

Pelanggaran gencatan senjata oleh koalisi agresor Saudi berlanjut dalam situasi di mana kepala negosiator Yaman Muhammad Abdul Salam telah menetapkan empat syarat untuk perpanjangan gencatan senjata. Dia telah mengumumkan implementasi yang benar dari klausul-klausul perjanjian gencatan senjata, pencabutan blokade Yaman, penghentian agresi oleh koalisi agresor Saudi dan pembayaran gaji pegawai pemerintah sebagai empat syarat Sana’a untuk perpanjangan gencatan senjata.

Perlu dicatat bahwa sejak 26 Maret 2015, Arab Saudi melancarkan serangan besar-besaran terhadap Yaman dalam bentuk koalisi beberapa negara Arab, termasuk UEA, dengan bantuan dan lampu hijau Amerika Serikat dan dukungan rezim Zionis Israel.

Baca Juga : Iran: Keluarga Korban Teror Kecam Albania Karena Tampung Teroris MKO

Bertentangan dengan harapan Saudi, serangan mereka menghantam perisai kuat perlawanan bangsa Yaman, dan setelah tujuh tahun lebih kegigihan dan serangan balasan menyakitkan oleh Yaman jauh ke tanah Saudi, terutama fasilitas Aramco, Riyadh terpaksa menyerah pada gencatan senjata dengan harapan bisa keluar dari rawa perang di Yaman.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *