Sana’a, Purna Warta – Perusahaan Minyak Yaman mengumumkan bahwa koalisi Arab Saudi menyita sebuah kapal bermuatan solar.
Dalam sebuah pernyataan dari Perusahaan Minyak Yaman, disebutkan bahwa koalisi Saudi telah menyita kapal bermuatan solar yang akan digunakan di sektor produksi listrik Yaman.
Baca Juga : Tentara Turki Lanjutkan Serangan Mereka di Stasiun Pompa Air Alouk
Hal ini kembali menegaskan bagaimana koalisi agresor Saudi melanggar gencatan senjata untuk kesekian kalinya.
Menurut Perusahaan Minyak Yaman, kapal ini sebelumnya telah diperiksa dan memiliki lisensi PBB.
Gencatan senjata dua bulan di Yaman dimulai pada 2 April tahun ini (2022); Dan yang paling penting dari klausul-klausul gencatan senjata di Yaman tersebut adalah kedatangan 18 kapal pengangkut bahan bakar di pelabuhan Al-Hudaidah dan izin dua penerbangan pulang-pergi mingguan dari bandara internasional Sana’a.
Kemudian pada tanggal 2 Juni utusan PBB mengumumkan bahwa pihak-pihak yang bertikai di Yaman setuju untuk memperpanjang gencatan senjata selama dua bulan lagi (sampai 2 Agustus) dengan persyaratan yang sama seperti perjanjian gencatan senjata sebelumnya.
Setelah berakhirnya dua bulan kedua gencatan senjata, Sana’a mengumumkan bahwa sebagai hasil dari upaya saudara-saudara di Oman, kesempatan untuk memperpanjang gencatan senjata telah disediakan, oleh karena itu gencatan senjata diperpanjang untuk ketiga kalinya selama dua bulan lagi.
Baca Juga : Yaman Peringatkan Kegiatan Pasukan AS dan Prancis di Kota-Kota Selatan
Sebelumnya Kepala Dewan Politik Tertinggi Yaman mengatakan bahwa tuntutan rakyat Yaman adalah penghentian agresi dan pencabutan blokade terhadap negara ini. Dan pelaksanaan ketentuan-ketentuan gencatan senjata, termasuk pencabutan blokade yang komprehensif terhadap Bandara Internasional Sana’a dan Pelabuhan Al-Hudaidah serta pembayaran gaji pegawai dari pendapatan migas, akan menciptakan suasana perdamaian yang positif dan berperan penting dalam mengurangi penderitaan rakyat.
Perlu disebutkan bahwa koalisi Saudi telah melanggar gencatan senjata di Yaman lebih dari 25 ribu kali sejak awal April.