Sana’a, Purna Warta – Sumber-sumber berita melaporkan pada Sabtu pagi (5/11) bahwa koalisi Saudi menargetkan daerah-daerah di provinsi Al-Hudaidah, Yaman dengan serangan udara, rudal dan artileri.
Baca Juga : Omong Kosong Biden: AS Terburu-Buru untuk Menghidupkan Kembali JCPOA
Menurut laporan kantor berita al-Masirah, ruang operasi tentara Yaman dan komite populer di provinsi Al-Hudaidah mengumumkan bahwa pesawat pengintai dan mata-mata koalisi Saudi memasuki langit Al-Jabaliya dan Hays dan mulai berpatroli.
Laporan ini menambahkan bahwa serangan roket koalisi agresor Saudi terus berlanjut di berbagai wilayah provinsi Al-Hudaidah, dan unit artileri koalisi Saudi juga menargetkan wilayah di Hays dan Al-Jabaliya di provinsi tersebut.
Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa pesawat pengintai dan drone bersenjata dari koalisi Saudi juga menargetkan daerah-daerah di Al-Jabaliya dan Hays sebanyak 2 kali.
Serangan-serangan ini terjadi saat gencatan senjata di Yaman berakhir pada 2 Oktober dan belum diperpanjang.
Sebelumnya, Mohammed Abdul Salam, kepala tim perunding Yaman, mengatakan bahwa tim perunding Yaman menekankan hak-hak bangsa Yaman dan menganggap negara-negara agresor bertanggung jawab atas kegagalan gencatan senjata.
Baca Juga : Helikopter Amerika Terbang di atas Langit Diban dan Al-Tayyana
Dia menambahkan: Kami menekankan posisi kami pada perlunya membayar gaji semua pegawai pemerintah dan pensiunan serta mencabut pengepungan kejam pelabuhan Al-Hudaidah dan Bandara Internasional Sana’a.
Abdul Salam menambahkan: Negara-negara agresor bertanggung jawab atas kegagalan gencatan senjata dan peningkatan penderitaan bangsa Yaman tercinta.