Sana’a, Purna Warta – Sumber berita melaporkan pada Senin pagi (18/7) bahwa koalisi Saudi telah melanggar gencatan senjata 181 kali di provinsi Al-Hudaidah Yaman dalam beberapa jam terakhir.
Koalisi Saudi melanggar gencatan senjata PBB dengan melakukan penerbangan pengintaian dan penargetan di atas provinsi Al-Hudaidah.
Baca Juga : Lagi, Amerika Kirim 40 Truk Tanker Berisi Minyak Curian dari Suriah ke Irak
Menurut laporan ini, pasukan koalisi Saudi menargetkan posisi pasukan tentara Yaman dan komite populer serta rumah-rumah warga Yaman di provinsi Al-Hudaidah dengan serangan artileri berat, roket dan mortir.
Juga, pesawat pengintai bersenjata koalisi Saudi menargetkan wilayah Hays di provinsi Al-Hudaidah.
Gencatan senjata di Yaman, yang telah berulang kali dilanggar oleh koalisi agresor Saudi, akhirnya diperpanjang dua bulan lagi sekitar sebulan setengah yang lalu, menyusul pembicaraan PBB untuk memperbaruinya.
Sebelumnya, Mehdi Al-Mashat, kepala Dewan Politik Tertinggi Yaman, mengatakan bahwa gencatan senjata di Yaman hampir hancur karena pelanggaran berulang oleh koalisi agresor Saudi.
Baca Juga : 15 Warga Yaman Tewas dan Terluka Akibat Ledakan Bom
Arab Saudi, dalam bentuk koalisi beberapa negara Arab, termasuk UEA, dan dengan bantuan dan lampu hijau Amerika Serikat dan dukungan rezim Zionis Israel, memulai serangan besar-besaran terhadap Yaman – negara Arab termiskin – sejak 26 Maret 2015.
Bertentangan dengan harapan Saudi, serangan mereka menghantam perisai kuat dari perlawanan bangsa Yaman, dan setelah tujuh tahun kegigihan dan serangan balasan yang menyakitkan oleh Yaman jauh ke tanah Saudi, terutama fasilitas Aramco, Riyadh harus menyerah pada gencatan senjata dengan harapan bisa keluar dari rawa perang Yaman.