Sana’a, Purna Warta – Sumber resmi Saudi pada Sabtu malam mengkonfirmasi bahwa dua drone tentara Yaman telah menyerang wilayah selatan negara tersebut. Pemerintah Saudi mengklaim bahwa drone telah dicegat dan dihancurkan.
Menurut media Saudi, koalisi agresor Saudi mengklaim dalam sebuah pernyataan bahwa pertahanan udara Saudi berhasil mencegat dan menghancurkan dua UAV bersenjata yang telah dikirim oleh Houthi ke wilayah selatan negara itu.
Baca Juga : Sekjen Jihad Islami: Otoritas Palestina Bukan Wakil Bangsa Palestina
Pejabat Yaman belum menanggapi kabar serangan pesawat tak berawak itu.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman Jenderal Yahya Saree juga mengumumkan pada hari Jumat bahwa tentara Yaman dan komite rakyat sekali lagi menargetkan Pangkalan Udara Raja Khalid di barat daya Arab Saudi.
Dia berkata bahwa serangan itu terjadi pada Jumat pagi (25/6) dengan drone Qasef K2 di pangkalan ini di Khamis Mushait.
Dia menambahkan, “Serangan kami adalah tanggapan yang sah terhadap eskalasi serangan Saudi dan pengetatan pengepungan Yaman.”
Televisi Saudi juga mengklaim pada hari Rabu bahwa Koalisi Arab yang dipimpin Riyadh telah mencegat dan menghancurkan empat UAV yang dibom yang terbang dari Yaman ke Jazan di barat daya Arab Saudi.
Bandara Internasional Abha di barat daya Arab Saudi juga menjadi sasaran dua drone tentara Yaman dan Komite Rakyat Yaman pada 17 Juni.
Baca Juga : Diplomasi Ekonomi, Perhatian Utama Pemerintah Baru Iran
Sebelumnya, pasukan Yaman menggunakan enam drone untuk menargetkan fasilitas minyak Aramco di Riyadh, ibu kota Arab Saudi.
Serangan itu bertepatan dengan peringatan tahun ketujuh invasi koalisi Saudi ke Yaman yang dipimpinan oleh Saudi.
Pemerintah Riyadh, bersama dengan UEA dan dengan lampu hijau Amerika Serikat dan negara-negara Barat, melakukan serangan komprehensif di Yaman pada 26 Maret 1994, untuk mencegah gerakan Ansarullah berkuasa.