Sana’a, Purna Warta – Perusahaan Minyak Nasional Yaman mengumumkan bahwa koalisi Arab Saudi tidak mengizinkan kapal yang membawa bahan bakar berlabuh di pelabuhan barat Yaman, sebagai kelanjutan dari blokade terhadap rakyat Yaman.
Perusahaan Minyak Nasional Yaman pada Senin malam (14/11) mengumumkan bahwa koalisi agresor AS-Saudi menyita sebuah kapal yang membawa bensin dan tidak mengizinkannya memasuki pelabuhan Al-Hudaidah di pantai barat Yaman.
Baca Juga : Suriah: Israel Produksi Senjata Pemusnah Massal di bawah Perlindungan Barat
Kantor berita resmi Yaman (Saba), mengutip Essam Al-Mutawakil, juru bicara resmi Perusahaan Minyak Nasional Yaman, melaporkan bahwa Koalisi Saudi-Amerika menyita kapal Red Ruby pada hari Senin [14/11], meskipun kapal tersebut telah diperiksa di pantai Djibouti.
Menurut kesepakatan antara Yaman dan koalisi Saudi dengan PBB, yang dicapai di Swedia (Perjanjian Swedia), kapal yang membawa bahan makanan atau bahan bakar diizinkan memasuki pelabuhan Al-Hudaidah dengan syarat telah diperiksa. Namun dalam banyak kasus, koalisi Saudi menghalangi dan mencoba memeras kebutuhan sehari-hari rakyat Yaman.
Essam Al-Mutawakil menegaskan koalisi agresor Saudi-Amerika terus melakukan perompakan dan enggan mengizinkan masuknya kapal pembawa bahan bakar dengan tujuan kemanusiaan.
Baca Juga : Serangan Bunuh Diri ISIS di Markas Tentara Suriah di Daraa Gagal
Menurut pejabat Yaman ini, tindakan paksa tersebut dilakukan dengan tujuan menambah rasa sakit dan penderitaan rakyat Yaman.
Akhir September lalu, Essam Al-Mutawakil mengumumkan penyitaan kapal pengangkut bahan bakar lain (bermuatan solar) bernama Daytona dan mengumumkan bahwa jumlah kapal yang disita bertambah menjadi tiga belas kapal.