Al-Hudaidah, Purna Warta – Sumber Yaman melaporkan pelanggaran luas gencatan senjata di provinsi al-Hudaidah oleh koalisi agresor Saudi.
Dikutip dari Al-Masirah, sebuah sumber di Ruang Operasi Petugas Penghubung Yaman untuk memantau pelanggaran gencatan senjata mengatakan bahwa koalisi agresor Saudi telah melanggar gencatan senjata 95 kali dalam 24 jam terakhir.
Baca Juga : Upaya Inggris dan Uni Eropa Kurangi Tekanan Terhadap Teroris
Sumber itu mengatakan bahwa pesawat mata-mata terbang di atas Al-Durihami dan Al-Tahita di al-Hudaidah, dan bahwa serangan artileri dan penembakan di berbagai bagian provinsi termasuk di antara pelanggaran gencatan senjata oleh koalisi agresor Saudi.
Pada 13 Desember 2018, pihak Yaman mencapai kesepakatan gencatan senjata yang dicanangkan di Swedia untuk provinsi al-Hudaidah.
Tetapi sejak saat itu juga, koalisi agresor Saudi telah melanggar gencatan senjata dan melanjutkan serangannya ke provinsi al-Hudaidah.
Baca Juga : Pertemuan Presiden Iran dengan Utusan Khusus Yaman
Arab Saudi, bersama dengan UEA, Bahrain, Sudan, Qatar, dan Amerika Serikat, memulai agresinya terhadap Yaman pada 26 April 2015, dengan membentuk apa yang disebut koalisi Arab-Amerika.
Tetapi lebih dari enam tahun setelah agresi brutal dan habis-habisan ini, semua sekutu Saudi lainnya selain UEA, Bahrain dan Amerika Serikat telah meninggalkan koalisi.
Puluhan ribu warga Yaman, kebanyakan wanita dan anak-anak, tewas dalam serangan udara Saudi-AS selama tahun-tahun ini.
Baca Juga : Peringatan Bank Dunia: 70% Warga Yaman Berisiko Kelaparan
Invasi ke Yaman oleh koalisi Arab-Amerika pimpinan Saudi sejauh ini tidak menyurutkan semangat perlawanan rakyat Yaman.