Sana’a, Purna Warta – Seorang anggota Biro Politik Ansarullah Yaman mengatakan bahwa kunci dan solusi untuk mengakhiri ketegangan di kawasan dan Laut Merah adalah dengan menghentikan agresi rezim Zionis Israel terhadap Jalur Gaza.
Dan tindakan Amerika Serikat yang menyebut gerakan Ansarullah Yaman sebagai teroris merupakan tanda kekalahan Gedung Putih dan itu merupakan pernyataan perang habis-habisan terhadap Yaman.
Baca Juga : Iran Negoisasi dengan 21 Negara untuk Ciptakan Zona Bebas Bersama
Ali Al-Qahoum menyatakan: “Setelah hancurnya nama besar Amerika dan Inggris di Laut Merah serta stabilnya persamaan kekuatan Yaman di dalam mendukung rakyat Jalur Gaza dan bangsa Palestina, Amerika memasukkan nama Ansarullah ke dalam daftar kelompok teroris.”
Ia menambahkan: “Tindakan ini merupakan tanda kebingungan dan kegagalan Amerika dalam membela rezim Zionis Israel dan kapal-kapalnya di Laut Merah serta merupakan tanda kekuatan dan keperkasaan Angkatan Laut Yaman.”
Al-Qahoum menambahkan: “Penyebutan gerakan Ansarullah sebagai teroris adalah tanda kekalahan, kekacauan, dan berakhirnya kemenangan dan tekanan Amerika, dan berlanjutnya pendekatan bermusuhan di Yaman, dan upaya yang gagal dan sia-sia untuk menghalangi gerakan Ansarullah.
Dan merupakan kegagalan dalam mengalihkan rakyat Yaman dari membantu rakyat Palestina, rakyat tertindas di Gaza, dan saudara-saudara yang berperang di seluruh Palestina.”
Anggota kantor politik Gerakan Ansarullah Yaman menyatakan: “Tindakan Amerika Serikat ini meningkatkan tekad pemerintah dan bangsa Yaman untuk menanggapi dengan tegas agresi kriminal Amerika Serikat dan Inggris di wilayah Yaman, dan kami menganggapnya sebagai deklarasi perang habis-habisan terhadap Yaman. Dan mereka akan menanggung akibat yang besar.”
Baca Juga : Iran ke AS: Hentikan Kemunafikan Dalam Serangan Israel Terhadap Rafah
Al-Qahoum menyatakan: “Persamaan yang dibangun Yaman dalam membantu bangsa Palestina akan terus berlanjut sampai agresi benar-benar berhenti dan blokade terhadap Gaza dicabut. Dan solusi serta kuncinya ada di tangan Mujahidin dan para pejuang Palestina, dan dengan berakhirnya agresi terhadap Gaza dan atas petunjuk dari para pejuang Palestina maka ketegangan di kawasan dan Laut Merah juga akan berakhir.”
Dia juga menekankan: “Desakan Amerika Serikat, Inggris, dan rezim Zionis Israel untuk terus menginvasi Gaza dan Rafah akan memperluas cakupan konflik di kawasan, dan akibatnya operasi militer di Yaman juga akan semakin meluas.”
Al-Qahoum menyatakan: “Pemerintah, institusi militer dan keamanan Yaman mempunyai banyak pilihan pencegahan untuk mengakhiri agresi dan kejahatan Amerika, Israel dan Inggris di Palestina, kawasan dan Yaman.”
Pada tanggal 10 Januari 2024, Dewan Keamanan PBB menyetujui resolusi No. 2722 yang diajukan Amerika Serikat dan Jepang terhadap gerakan Ansarullah dan tentara Yaman terkait serangan di Laut Merah tanpa menyebutkan alasan utama serangan tersebut dan dukungan Washington untuk rezim Israel dalam pemboman Gaza.
Baca Juga : Medvedev Ancam Lakukan Serangan Nuklir Jika Rusia Terpaksa Mundur
Pada 18 Januari 2024, Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa Washington sekali lagi memasukkan gerakan Ansarullah Yaman ke dalam daftar kelompok teroris, dan keputusan ini akan berlaku setelah 30 hari.
Departemen Keuangan AS mengumumkan pada 16 Februari bahwa sanksi AS terhadap Gerakan Ansarullah akibat serangan tentara Yaman terhadap kapal komersial di Laut Merah mulai berlaku hari ini.