Yaman, Purna Warta – Kementerian Kesehatan Sana’a mengumumkan bahwa setidaknya korban berjumlah 77 orang tewas dan 146 orang terluka dalam serangan udara koalisi Saudi di sebuah penjara di provinsi Sa’dah, Yaman utara.
Kepala Kementerian Kesehatan Yaman di Sa’dah juga mengatakan bahwa lebih dari 50 orang masih berada di bawah reruntuhan.
Baca Juga : Serangan Yaman Berdampak Negatif pada Bursa Efek Abu Dhabi
Media-media Yaman melaporkan pada hari Jumat (21/1) bahwa puluhan orang telah tewas dan terluka dalam serangan oleh jet-jet tempur Saudi di sebuah pusat penahanan di provinsi Sa’dah.
Saluran berita Al-Masirah Yaman hari ini menyiarkan gambar-gambar dari pusat penahanan yang ditargetkan oleh jet-jet tempur koalisi yang dipimpin Saudi, dan
menambahkan: Pencarian dan penyelamatan para korban dari serangan udara Saudi-Emirat yang didukung AS masih berlanjut.
Jet-jet tempur dari koalisi agresor Saudi dan UEA telah membom Yaman lebih dari 70 kali dalam beberapa jam terakhir, dan terus melakukan kekejaman di berbagai provinsi Yaman, hal ini menyebabkan puluhan warga sipil terbunuh dan terluka serta properti pribadi dan publik rusak akibat serangan tersebut.
Baca Juga : ISIS Menyerah kepada Milisi Kurdi
Jaringan berita tersebut menambahkan: Koalisi agresor ini juga telah melanggar perjanjian gencatan senjata yang didukung PBB dengan beberapa serangan udara di provinsi al-Hudaidah dalam beberapa jam terakhir.
Pada tanggal 26 Maret 2015, Arab Saudi, dalam bentuk koalisi beberapa negara Arab dan dengan bantuan dan lampu hijau Amerika Serikat, melancarkan serangan besar-besaran terhadap Yaman, negara Arab termiskin, dengan dalih ingin mengembalikan Presiden terguling dan buron Abdrabuh Mansour Hadi ke kekuasaan untuk mewujudkan tujuan dan ambisi politiknya.
Badan-badan PBB, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia dan UNICEF, telah berulang kali memperingatkan bahwa rakyat Yaman terus menghadapi kelaparan dan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam satu abad terakhir.
Baca Juga : Tindakan Bias Liga Arab Anti-Yaman Menyusul Tanggapan Rudal Yaman ke UEA