Yaman, Purna Warta – Delegasi resmi dan informal Komite Internasional Palang Merah (ICRC) melanjutkan kunjungan mereka ke Penjara Sa’dah, yang baru-baru ini menjadi sasaran serangan brutal oleh koalisi agresor Saudi.
Katrina Ritz, kepala Komite Internasional Palang Merah (ICRC) di Yaman, mengunjungi penjara bersama dengan Menteri Kesehatan Taha Mutawakil dan Gubernur Sa’dah Mohammad Jaber Awad, dan Abdul Mohsen Taus, ketua Dewan Tinggi urusan Koordinasi Kemanusiaan dan Kerjasama Internasional.
Baca Juga : Lagi, Serangan Udara Koalisi Saudi-Emirat di Sana’a
Saat mengunjungi TKP, Katherine Ritz menekankan bahwa Komite Internasional tersebut mengunjungi Penjara Sa’dah sebanyak empat kali.
Terakhir kali dia bersama perwakilan Komite Palang Merah di Timur Tengah dan Afrika adalah Desember lalu.
Ritz sangat menyesali pemboman terhadap penjara dan pembunuhan para tahanan.
Salah satu tahanan memberi tahu kepada wartawan bahwa: Sungguh aneh bahwa dalam perang tidak ada penjara dan tawanan yang menjadi sasaran, kecuali dalam perang para penindas dan penjarah ini (koalisi agresor Saudi) yang menghancurkan negara kita. Tapi kami berjanji untuk membalas dendam pada mereka.
Baca Juga : Yaman: Tujuan Kami di Kedua Negara ini Tercapai
Tahanan lain menyatakan: Saat itu pukul 2 tengah malam ketika gedung nomor 1 dibom. Kami ketakutan. Kami tidak tahu bahwa penjara menjadi sasaran karena penjara tidak boleh dibom menurut hukum internasional. Kami membuka pintu dan penjaga datang membantu kami dan meminta kami untuk keluar dari penjara.
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dan pejabat lainnya kemudian mengunjungi para korban kejahatan terhadap penjara Sa’dah di Rumah Sakit Al-Jumhuri.
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dan pejabat pemerintah mengunjungi Penjara Sa’dah dan Rumah Sakit Al-Jumhuri karena jumlah korban pembantaian brutal yang dilakukan oleh koalisi agresor Saudi-Emirat ini meningkat dari hari ke hari, dan karena pencarian mayat dibawah reruntuhan terus berlanjut.
Sementara itu, kemarahan rakyat terhadap koalisi agresor semakin meningkat.
Baca Juga : Penjara Hasakah Ditembaki oleh Tank Bradley Amerika