Sana’a, Purna Warta – Wakil Perdana Menteri Yaman menekankan bahwa koalisi Saudi tidak peduli dengan pelaksanaan ketentuan gencatan senjata Yaman, dan selama rakyat Yaman terus menderita, Sana’a tidak perlu memperbarui gencatan senjatanya.
Jalal al-Ruwaishan, Wakil Perdana Menteri Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman untuk Urusan Pertahanan dan Keamanan, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Selasa malam (24/5) bahwa pembicaraan tentang gencatan senjata di Yaman lebih dari praktiknya.
Baca Juga : Ansarullah: Arogansi Global adalah Penyebab Pembunuhan Martir Khodaei
Menurut Al-Masira, pejabat Yaman menyatakan: Koalisi agresor Saudi-Emirat tidak peduli untuk menjaga dan menerapkan apa yang disepakati dalam klausul gencatan senjata.
Al-Ruwaishan dengan menjelaskan bahwa koalisi agresor Saudi telah melanggar gencatan senjata ribuan kali, mengatakan Kami melaporkan semua pelanggaran ini ke Kantor Utusan Khusus PBB di Yaman, akan tetapi tidak ada hasil.
Dia menekankan: Selama penderitaan rakyat Yaman berlanjut, kami tidak perlu memperpanjang gencatan senjata.
Baca Juga : Tentara Yaman: Kami Tembak Jatuh drone Angkatan Udara Saudi
Gencatan senjata dicapai antara pasukan Sana’a dan koalisi Saudi-Emirat serta para militan dari koalisi pada 2 April.
Ini adalah gencatan senjata pertama dalam tujuh tahun yang diberlakukan di seluruh Yaman, tetapi Sana’a mengatakan bahwa Arab Saudi melanggar gencatan senjata dan tidak mengizinkan penerbangan dari bandara Sana’a untuk mengevakuasi orang-orang yang terluka ke luar Yaman hingga pertengahan bulan kedua, sesuai ketentuan gencatan senjata.
Seminggu lagi gencatan senjata berakhir, dan Sana’a menegaskan bahwa koalisi Saudi belum memenuhi kewajibannya selama periode ini.
Baca Juga : Reaksi Keras Petinggi Iran atas Teror terhadap Komandan IRGC