Sana’a, Purna Warta – Wakil kepala Otoritas Penerbangan Sipil Yaman mengatakan bahwa koalisi agresor Saudi enggan memenuhi komitmennya untuk mengizinkan maskapai Yaman mendarat di bandara Sana’a.
Menurut situs berita Al-Masirah, Raed Talib Jabal, wakil kepala Organisasi Meteorologi dan Penerbangan Sipil Yaman, mengatakan: Negara-negara koalisi agresor telah menolak untuk memberikan izin pendaratan bagi maskapai Yaman, yang dijadwalkan mendarat di Bandara Sana’a pada hari Minggu (24/4).
Baca Juga : Yaman Bebaskan 42 Tahanan Anggota Koalisi Saudi
Dia menambahkan: Negara-negara agresor melalaikan kewajiban mereka dengan menentang izin untuk pendaratan pesawat komersial maskapai Yaman, yang dijadwalkan tiba di bandara Sana’a hari ini.
Jabal menekankan bahwa tindakan mereka melanggar gencatan senjata yang diumumkan oleh utusan PBB untuk Yaman.
Dia menambahkan: Di satu sisi, koalisi agresor berusaha meningkatkan penderitaan dan masalah rakyat Yaman, dan di sisi lain, mencoba menyesatkan opini publik tentang masalah kemanusiaan.
Baca Juga : Koalisi Tidak Serius Dalam Perdamaian
Pada saat yang sama, maskapai Yaman menyesalkan penundaan penerbangan pertamanya melalui Bandara Sana’a, yang dijadwalkan berlangsung hari ini (Minggu, 24 April 2022).
Menurut perjanjian gencatan senjata baru-baru ini antara Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman di Sanaa dan koalisi agresor, yang dibawah pengawasan PBB, 18 kapal pengangkut bahan bakar harus diizinkan memasuki pelabuhan Al-Hudaidah dan mengizinkan dua penerbangan dalam seminggu dari bandara Sana’a.