Sana’a, Purna Warta – Seorang pejabat dari Kementerian Luar Negeri Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman mengatakan Minggu malam (5/12) bahwa kelanjutan dari kejahatan koalisi Saudi menandai kegagalan Arab Saudi untuk mencapai tujuan bermusuhan terhadap Yaman untuk tahun ketujuh berturut-turut.
Kantor berita Yaman Saba mengutip kementerian luar negerinya yang mengatakan bahwa kekalahan itu disebabkan oleh stabilitas dan keyakinan rakyat Yaman pada perjuangan mereka dan penentangan mereka terhadap campur tangan asing.
Baca Juga : Putra Mahkota Saudi Mulai Kunjungan ke Arab Teluk Persia
Pejabat Departemen Luar Negeri yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan: Menyusul kekalahan yang berkelanjutan di Yaman, koalisi Saudi mencari bantuan masyarakat internasional untuk keluar dari pusaran ini, dan dalam hal ini, beberapa negara telah mengklaim dukungan untuk penyelesaian politik dan damai konflik Yaman untuk menyelamatkan Riyadh, dan beberapa negara telah mengancam rakyat kami dan negara kami untuk menggunakan opsi militer dan menyerang dengan apa yang mereka sebut “target yang sah.”
Pejabat pemerintah Sana’a mengatakan koalisi agresor Saudi belum menghentikan serangan udara di daerah pemukiman dan kejahatan terhadap warga sipil, yang terbaru serangan di desa Al-Hakimah di kota Maqbanah di provinsi Taiz, di mana 20 orang pria, wanita dan anak-anak terbunuh atau terluka.
Dia juga menjelaskan kejahatan koalisi agresor Saudi pada serangan mereka di daerah pemukiman, bengkel, pabrik dan gudang makanan di Sana’a dan sejumlah provinsi Yaman lainnya.
Baca Juga : Koalisi Saudi Klaim Tembak Jatuh Pesawat Tak Berawak Yaman
Pejabat Kementerian Luar Negeri Pemerintah Keselamatan Yaman tersebut menambahkan: Pejabat Yaman menambahkan bahwa koalisi tidak hanya tidak berhenti menyita kapal tanker minyak, tetapi juga telah menyita kapal tanker makanan, yang terbaru adalah penyitaan kapal pengangkut jagung (AGIA-TRAIADA) pada 3 Desember 2021.
Pejabat Yaman mengatakan bahwa pemerintah Sana’a mampu menanggapi serangan Riyadh dan Abu Dhabi pada waktu dan tempat yang tepat, tetapi menekankan bahwa pemerintah tetap berkomitmen untuk perdamaian yang adil bagi rakyat Yaman, dan pada saat yang sama agresor Saudi terus berlanjut. Pada saat yang sama, ia tidak menerima berlanjutnya serangan militer dan pengepungan yang meluas.
Pejabat Yaman tersebut, diakhir menambahkan: Semua bukti yang tersedia untuk dunia menegaskan bahwa peristiwa terkini di Yaman [bukan perang saudara], tetapi serangan langsung Arab Saudi dan UEA dengan kekuatan militer dan pejuang mereka terhadap Yaman dan rakyatnya.
Baca Juga : Faisal Mekdad Sampaikan Pesan Bashar al-Assad kepada Raeisi