HomeInternasionalYamanKoalisi Saudi Sita Kapal Bahan Bakar ke-10 Yaman

Koalisi Saudi Sita Kapal Bahan Bakar ke-10 Yaman

Sana’a, Purna Warta Juru bicara resmi Perusahaan Minyak Yaman melaporkan bahwa koalisi Saudi-Emirat yang agresif menyita kapal bahan bakar Yaman kesepuluh.

Essam Al-Mutawakil, juru bicara resmi Perusahaan Minyak Yaman, mengatakan pada hari Senin (5/9) bahwa koalisi agresor Saudi-Emirat yang agresif telah menyita sebuah kapal yang membawa bahan bakar Yaman.

Baca Juga : 9 Kapal Minyak Yaman Berada Dalam Tahanan Koalisi Saudi

Situs berita Ansarullah melaporkan, mengutip Al-Mutawakil, bahwa koalisi Saudi yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan dengan partisipasi PBB terus melanggar gencatan senjata dan menyita sebuah kapal yang membawa diesel Yaman.

Dia menginformasikan bahwa koalisi agresor Saudi-Emirat, terlepas dari kenyataan bahwa kapal tersebut memiliki izin masuk, ditangkap dan dipaksa untuk bergerak menuju pantai Jizan dan akhirnya menyitanya.

Pejabat Yaman ini menyatakan bahwa jumlah kapal bahan bakar Yaman yang disita oleh koalisi Saudi telah mencapai 10 kapal dan rakyat Yaman akan membayar biaya untuk penyitaan ini.

Al-Mutawakil juga menganggap koalisi Saudi dan PBB harus bertanggung jawab atas konsekuensi kemanusiaan dan ekonomi dari blokade dan penyitaan kapal bahan bakar yang berkelanjutan.

Dalam pertemuan dengan koordinator urusan kemanusiaan PBB di Yaman, menteri perminyakan pemerintah Keselamatan Nasional Yaman menekankan bahwa lembaga ini harus memenuhi tugasnya terhadap rakyat di negara ini. Karena koalisi Saudi tidak mengizinkan kapal minyak Yaman masuk ke Yaman.

Baca Juga : Kepala Dewan Politik Tertinggi Yaman Tekankan Berdiri Melawan Para Agresor

Ahmed Abdullah Dares, menteri perminyakan Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman, menjamu William Gresley, koordinator urusan kemanusiaan PBB di Yaman, pada hari Minggu 4 September.

Situs berita YPAgency melaporkan bahwa, dalam pertemuan ini, masalah rakyat Yaman, yang disebabkan oleh tindakan sewenang-wenang koalisi agresor Saudi-Emirat dalam perampasan kapal bahan bakar Yaman, dibahas. Kapal-kapal tersebut sejatinya telah mendapat izin dari PBB.

Dalam konferensi pers yang diadakan pada hari Sabtu (3/9) oleh Kementerian Minyak dan Pertambangan Yaman, yang diadakan dengan tema agresi koalisi Saudi terhadap Yaman dan penjarahan sistematis terhadap kekayaan Yaman selama bertahun-tahun, mengeluarkan pernyataan dan menekankan bahwa jumlah minyak mentah yang dijarah antara 2018 dan Juli tahun ini diperkirakan mencapai 130 juta barel.

Kementerian ini menambahkan: Nilai total pendapatan minyak yang dijarah dari 2018 hingga Juli lalu adalah 9,5 miliar dolar atau sekitar 141,6 Triliun rupiah.

Baca Juga : 3 Tentara Suriah Tewas dalam Serangan Roket Teroris di Idlib

Dalam pernyataan ini disebutkan bahwa Volume produksi minyak mentah pada tahun 2018 sebesar 18 juta barel dengan nilai perkiraan satu 1,3 miliar dolar Amerika. Pada tahun 2019, lebih dari 29 juta barel minyak mentah diproduksi dengan nilai sekitar 2,3 miliar dolar.

Pernyataan ini menambahkan: Pada tahun 2020, lebih dari 31.600.000 barel dengan nilai perkiraan 2,024 miliar dolar, dan pada tahun 2021, hingga 31.500.000 barel minyak mentah dengan nilai 2,142 miliar dolar di Yaman telah diproduksi, sedangkan dari Januari hingga Juli tahun ini, produksi telah mencapai lebih dari 19.141.000 barel dengan perkiraan nilai lebih dari 1,722 miliar dolar.

Perusahaan Minyak Yaman mengumumkan bahwa produksi gas di negara ini juga menghasilkan 19,1 miliar rial Yaman per bulan.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here