Al-Hudaidah, Purna Warta – Sumber berita pada Sabtu pagi (23/4) melaporkan bahwa pasukan koalisi Saudi telah melanggar 90 kali gencatan senjata di provinsi al-Hudaidah dalam beberapa jam terakhir.
Menurut Al-Masirah, pasukan koalisi Saudi melanggar gencatan senjata dengan serangan udara oleh pesawat pengintai di Hays dan al-Jabaliyah, serta serangan artileri dan rudal.
Baca Juga : Kunjungan Bashar al-Assad dan Istrinya di Panti Asuhan
Sebelumnya ditekankan bahwa semua operasi ofensif darat, udara dan laut di Yaman harus dihentikan, dan utusan PBB untuk Yaman juga menekankan bahwa keberhasilan inisiatif tersebut bergantung pada komitmen berkelanjutan dari pihak-pihak yang bertikai terhadap pelaksanaan perjanjian gencatan senjata.
Utusan PBB sebelumnya mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa gencatan senjata Yaman masih bersifat sementara dan rapuh.
Sejak tanggal 26 Maret 2015, Arab Saudi melancarkan serangan besar-besaran terhadap Yaman, negara Arab termiskin, dalam bentuk koalisi beberapa negara Arab, termasuk UEA, dengan bantuan dan lampu hijau dari Amerika Serikat dan dukungan dari rezim Zionis Israel.
Baca Juga : Suriah Tegaskan Tidak Ada Kontak Dengan Turki
Bertentangan dengan harapan Saudi, serangan mereka menghantam perisai kokoh kubu perlawanan rakyat Yaman, dan setelah tujuh tahun pertahanan dan serangan balasan Yaman yang menyakitkan jauh ke dalam wilayah Saudi, terutama fasilitas Aramco, Riyadh terpaksa menerima gencatan senjata dengan harapan keluar dari rawa perang Yaman.