Sana’a, Purna Warta – Meskipun ada sekitar satu bulan tersisa sampai akhir babak baru perpanjangan gencatan senjata di Yaman, namun agresor Saudi dan sekutunya terus melanggar gencatan senjata.
Baca Juga : Iran Siap Pasok Sebagian Kebutuhan Energi Eropa di Musim Dingin
Dalam konteks ini, Essam Al-Mutawakil, juru bicara Kementerian Perminyakan di Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman, menyatakan bahwa koalisi agresor hanya mengizinkan 33 kapal yang membawa bahan bakar ke pelabuhan Al-Hudaidah Yaman, sedangkan menurut perjanjian gencatan senjata, 54 kapal harus bongkar muatan di pelabuhan Al-Hudaidah.
Menurutnya, perwakilan PBB dan lembaga internasional lainnya tidak menekan agresor Arab Saudi – Uni Emirat Arab untuk melaksanakan kesepakatan dan mengizinkan masuknya kapal pengangkut bahan bakar, serta klaim perwakilan PBB bahwa banyak kapal memasuki pelabuhan Al-Hudaidah tidak disetujui oleh otoritas Yaman di Sana’a.
Baca Juga : Inggris Diam-Diam Gandakan Pendanaan Ke Arab Saudi dan Bahrain