Sana’a, Purna Warta – Berdasarkan sebuah laporan. koalisi Saudi-UEA dengan terpaksa melepaskan empat kapal minyak Yaman yang disita.
Menurut saluran berita Al-Masirah, Essam Al-Mutawakil, juru bicara Perusahaan Minyak Negara Keselamatan Nasional Yaman, merujuk pada pelepasan empat kapal yang membawa bahan bakar Yaman, mengatakan bahwa dua dari kapal ini membawa bensin, satu membawa gas, dan satu lainnya membawa solar
Baca Juga : Serangan Jet-Jet Tempur Koalisi Saudi di Selatan Al-Hudaidah
Al-Mutawakil melaporkan bahwa koalisi Saudi yang didekte oleh Amerika Serikat telah menyebabkan masalah bagi rakyat Yaman secara khusus. Karena mereka tidak mengizinkan kapal yang membawa bahan bakar Yaman bebas.
Merujuk pada pelepasan empat kapal pengangkut bahan bakar Yaman, dia mengatakan dua kapal tersebut membawa bensin, satu membawa gas, dan satu lainnya membawa solar.
Pejabat Yaman ini menyatakan bahwa koalisi Saudi masih menyita lima kapal Yaman yang bermuatan bahan bakar, dan kapal-kapal ini juga telah mendapatkan izin dari PBB.
Al-Mutawakil meminta PBB untuk bertindak tidak memihak dan mematuhi ketentuan gencatan senjata, untuk menghentikan tindakan sewenang-wenang dan pencurian kapal serta untuk menjamin masuknya kapal-kapal Yaman ke pelabuhan Al-Hudaidah.
Tindakan koalisi Saudi yang masih menyita lima kapal pengangkut bahan bakar Yaman ini dianggap sebagai pelanggaran terus menerus terhadap gencatan senjata di negara ini.
Baca Juga : Lagi, Amerika Selundupkan Minyak Suriah
Kementerian Perminyakan dan Pertambangan Yaman baru-baru ini mengadakan pertemuan bertajuk agresi koalisi Saudi terhadap Yaman dan penjarahan sistematis mereka terhadap kekayaan Yaman selama bertahun-tahun, dan menekankan bahwa jumlah minyak mentah yang dijarah pada periode tahun 2018 hingga Juli tahun ini diperkirakan mencapai 130 juta barel.
Kementerian ini menambahkan: Nilai total pendapatan minyak yang dijarah dari 2018 hingga Juli lalu adalah 9,5 miliar dolar Amerika Serikat.
Dalam pernyataan ini disebutkan: Volume produksi minyak mentah pada tahun 2018 sebesar 18 juta barel dengan nilai perkiraan 1,3 miliar dolar. Pada tahun 2019, lebih dari 29,6 Juta barel minyak mentah dengan nilai sekitar 2,3 miliar dolar.
Pernyataan ini menjelaskan: Pada tahun 2020, lebih dari 31,6 juta barel dengan nilai perkiraan 2,024 miliar dolar, dan pada tahun 2021, lebih dari 31.5 juta barel minyak mentah dengan nilai 2,142 miliar dolar di Yaman telah diproduksi, sedangkan dari Januari hingga Juli tahun ini, produksi telah mencapai lebih dari 19,141 juta barel dengan perkiraan nilai lebih dari 1,722 miliar dolar.
Baca Juga : Serangan Rusia Tewaskan Para Pemimpin Teroris di Idlib
Perusahaan Minyak Yaman mengumumkan bahwa produksi gas di negara ini juga menghasilkan 19,1 miliar rial Yaman per bulan.