Sana’a, Purna Warta – Surat kabar Inggris The Telegraph dalam sebuah laporan mengacu pada serangan hebat terhadap kapal Yunani di Laut Merah, menulis bahwa koalisi Amerika-Inggris tidak mampu menangani serangan-serangan ini.
Baca juga: Hizbullah: Tahap Pertama Operasi Berhasil Diselesaikan
Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa operasi-operasi Yaman semakin meningkat dalam jumlah dan variasi bentuk, termasuk operasi yang dilakukan dengan drone, rudal jelajah, dan balistik, serta operasi kapal tak berawak.
Telegraph menambahkan bahwa peran dan kehadiran Amerika Serikat dan Inggris di kawasan telah berkurang.
Surat kabar ini menekankan bahwa koalisi Amerika-Inggris tidak lagi memiliki kehadiran yang signifikan di Laut Merah, dan hanya kapal-kapal Aspides (nama misi Uni Eropa untuk melindungi kapal-kapal kargo di Laut Merah) yang hadir, namun mereka juga menghadapi masalah dukungan.
Menurut surat kabar ini, para pejabat Saudi telah berulang kali memberi tahu Amerika bahwa serangan udara untuk menghentikan operasi Houthi tidak ada gunanya dan mirip dengan “tembakan asap.”
Telegraph menambahkan bahwa pernyataan para pejabat Saudi ini sekarang telah terbukti benar.
Telegraph juga menulis tentang kapal Sounion, menyatakan bahwa keputusan perusahaan Delta Tankers untuk melewati Laut Merah, meskipun kapal-kapal perusahaan ini telah dua kali diserang, adalah tindakan yang bodoh.
Baca juga: [VIDEO] – Bertelinga Tapi Tak Mendengar
Pada Sabtu malam, Angkatan Bersenjata Yaman merilis gambar momen ketika kapal tanker minyak Yunani SOUNION menjadi sasaran di Laut Merah. Menurut situs web Al-Masirah, meskipun sudah ada peringatan dari Sana’a dan kapal-kapal perusahaan ini telah diserang dua kali sebelumnya, perusahaan pemilik kapal ini tetap bersikeras mengirim bahan bakar untuk rezim Zionis Israel, sehingga kali ini kapal tersebut mengalami serangan hebat. Sumber-sumber Yaman melaporkan bahwa kapal ini sedang dalam proses tenggelam.