Sana’a, Purna Warta – Seorang pejabat di ruang operasi untuk memantau pelanggaran, pada hari Jumat, 2 Juni mengatakan bahwa pasukan koalisi agresor Saudi melakukan 86 pelanggaran perjanjian gencatan senjata di provinsi Al-Hudaidah selama 24 jam terakhir.
Baca Juga : Yaman: Arab Saudi Belum Tanggapi Penyelesaian Kasus Kemanusiaan
Pejabat di ruang operasi ini mengatakan kepada Kantor Berita Yaman (Saba) bahwa pelanggaran pasukan agresi termasuk serangan udara oleh pesawat tempur mata-mata, dua pelanggaran oleh peluru artileri, dan 63 pelanggaran dengan tembakan.
Arab Saudi, sebagai pemimpin koalisi Arab dan didukung oleh Amerika Serikat, sejak 26 Maret 2015, dengan klaim mencoba mengembalikan presiden Yaman yang mengundurkan diri ke tampuk kekuasaan, melakukan agresi militer terhadap Yaman dan memblokade negara tersebut melalui darat, udara dan laut.
Baca Juga : Kamp Al-Hawl Tempat Lahirnya Dinas Intelijen Barat
Agresi militer ini tidak mencapai satu pun tujuan koalisi agresor Saudi, dan hanya mengakibatkan kematian dan luka-luka pada puluhan ribu warga sipil Yaman, pengungsian jutaan orang, penghancuran infrastruktur negara, dan penyebaran kelaparan dan penyakit menular.