Sana’a, Purna Warta – Seorang anggota senior kantor politik Ansarullah mengatakan bahwa Yaman mempunyai bank target yang berkaitan dengan ketegangan yang ditimbulkan oleh Amerika Serikat, dan Yaman tidak sabar menunggu keterlibatan langsung Amerika Serikat dan Inggris dalam perang tersebut.
Baca Juga : Polling: Blok Pemungutan Suara Utama Biden Tertekan Soal Uang
Muhammad Al-Bukhaiti, anggota biro politik Gerakan Ansarullah Yaman, pada Jumat malam (12/1) mengatakan bahwa Yaman telah membuat aturan baru untuk konflik di Laut Merah, yang bersifat tetap dan permanen dan tidak ada yang bisa mengubahnya.
Anggota senior Ansarullah ini, yang diwawancarai oleh saluran “Al-Mayadeen”, mengatakan: “Hari ini, Amerika Serikat dan Inggris telah melakukan agresi langsung [di Yaman], dan inilah saat yang telah kita tunggu-tunggu. Kami berterima kasih kepada saudara-saudara kami di Palestina dan kami memberitahu mereka bahwa kalian menyatukan rakyat Yaman dan menyatukan bangsa ini serta menghapus semua tuduhan palsu yang dilontarkan terhadap kami.”
Al-Bukhaiti mengucapkan kata-kata tersebut setelah serangan Amerika dan Inggris di Yaman Jumat dini hari. Amerika dan Inggris menargetkan lebih dari 12 titik di Yaman dengan pesawat, kapal, dan kapal selam hal ini dikarenakan tentara Yaman mencegah kapal-kapal Israel melintasi Laut Merah.
Mengacu pada operasi tentara Yaman sebelumnya, Muhammad Al-Bukhaiti menambahkan: “Operasi militer kami jauh di Israel dan Laut Merah telah menyebabkan kerugian besar pada Amerika dan Israel. Kita harus membalas tindakan Amerika dan Inggris.”
Al-Bukhaiti di bagian lain pembicaraannya mengatakan: “Saat ini kapal-kapal Amerika dan Inggris tidak lagi berani menyeberangi Laut Merah. Kami memiliki bank target terkait dengan ketegangan yang ditimbulkan oleh Amerika dan posisi negara-negara lain, dan jawaban yang menyakitkan akan diberikan.”
Baca Juga : Keterlibatan Langsung Amerika dan Inggris Dinanti Yaman
Anggota senior Ansarullah ini juga meminta Amerika dan Inggris meninjau kembali perhitungan mereka dan menggunakan pengalaman masa lalu mereka dalam hal ini.
Di akhir, dia menekankan: “Pertempuran kita bukan melawan rakyat Amerika dan Inggris, tapi melawan geng Zionis yang berkuasa di Washington dan London.”