Sana’a, Purna Warta – Langkah Yaman sebagai bentuk resistensi terhadap agresi yang dilancarkan oleh Saudi membuahkan hasil dan mampu mematahkan segala upaya koalisi Saudi.

Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigadir Jenderal Yahya Saree, mengatakan bahwa pasukan pesawat tak berawak Qasef K2 negara itu baru-baru ini telah berhasil menargetkan pangkalan udara Raja Khalid di daerah Khamis Mushit.

Serangan itu merupakan tanggapan atas pengepungan dan agresi yang berkelanjutan terhadap Yaman.

Bersamaan dengan eskalasi konflik di provinsi Ma’rib, Serangan udara balasan juga meningkat.

Baca Juga : Diserang Pasukan Yaman, Tentara Saudi Kabur Tak Berdaya + Video

Di provinsi tersebut, Ansarullah dan tentara Yaman memperketat pengepungan untuk membebaskan kota dari pendudukan koalisi agresi Saudi-Emirat.

Karena desakan pasukan Yaman atas pengusiran tentara bayaran dan agresor dan pembebasan Ma’rib, kini tentara bayaran dari koalisi agresi terdesak berada di tempat yang sempit.

Karena kekalahan berulang, Arab Saudi terpaksa melakukan serangan udara di kota-kota pemukiman.

Kemenangan berturut-turut tentara Yaman dan komite populer, dalam pembebasan puluhan daerah di sepanjang poros Jizan, dan kerugian besar yang didapat agresor, telah membuat Saudi hampir gila dan kewalahan menghadapi Yaman.

Mohammad Ali al-Houthi, salah satu pemimpin Ansarullah, mengatakan pada konferensi pers bahwa serangan ekstensif pasukan Yaman di poros Jizan adalah awal dari operasi yang lebih besar dan lebih dalam jauh di wilayah Saudi yang akan menimbulkan kerugian besar pada penyerang Saudi.

Faktanya, perkembangan lapangan di Ma’arib dan poros Jizan telah memaksa utusan khusus PBB, Griffiths, untuk mempercepat langkah diplomatiknya untuk mengadakan pembicaraan dengan pemerintah Yaman di Sanaa.

Dia mencoba membujuk pemerintah Sanaa untuk berhenti maju ke Ma’arib dan beralih ke solusi politik.

Baca Juga : Lagi, Qasef K2 Targetkan Pangkalan Udara Raja Khalid

Tidak ada keraguan bahwa Griffiths tidak akan melihat adanya sikap keras kepala di Sanaa, karena tuntutan utama rakyat Yaman adalah untuk menghentikan agresi dan mengakhiri pengepungan yang kejam terhadap Yaman serta untuk menghentikan serangan brutal Saudi atas fasilitas-fasilitas umum di kota-kota Yaman.

Jelas sekali bahwa rezim Saudi meski mengalami kerugian militer yang sangat besar. Ia terus berkeras kepala dan kerap mencoba mengalihkan dialog politik ke jalan yang menipu untuk menghindari perdamaian yang diinginkan dari rakyat Yaman.

Jelas, taktik ini tidak bermanfaat bagi Arab Saudi dan sekutunya, dan tidak dapat membebaskan mereka dari belenggu Ma’arib, karena hati nurani manusia mendukung hak-hak rakyat Yaman.

Jika Arab Saudi dan UEA benar-benar ingin keluar dari rawa ini, mereka harus meninggalkan Yaman secepat mungkin, sebelum kerusakan yang lebih serius terjadi pada pasukan mereka.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here