Sana’a, Purna Warta – Kepala komite urusan tahanan di Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman mengumumkan bahwa kesepakatan telah dicapai yang akan mengarah pada pembebasan beberapa tahanan.
Abdul Qadir al-Murtada, kepala komite urusan tahanan di Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman, mengumumkan bahwa putaran baru negosiasi mengenai kasus tahanan di Amman, ibu kota Yordania, telah berakhir dan kesepakatan telah dicapai tentang nama-nama beberapa tahanan untuk dibebaskan.
Baca Juga : Sekjen PBB Peringatkan Pemusnahan Nuklir
Menurut laporan Al-Masirah Yaman, dia lebih lanjut menyatakan harapannya bahwa PBB akan bekerja untuk mengadakan putaran negosiasi lain untuk menyelesaikan langkah-langkah lapangan untuk pembebasan semua tahanan yang termasuk dalam perjanjian ini.
Minggu ini, Mohammad Abdul Salam, juru bicara Ansarullah dan kepala tim perunding Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman, mengumumkan bahwa dia tiba di Sana’a dengan pesawat Oman dan ditemani oleh delegasi dari Oman.
Dia menambahkan bahwa perjalanan ini dilakukan untuk membahas perkembangan terkait dengan gencatan senjata serta usulan-usulan Grandberg untuk menyelesaikan masalah kemanusiaan dan ekonomi.
Bulan lalu, Abdul Qadir al-Murtada, kepala komite urusan tahanan di Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman, mengungkapkan peran Arab Saudi dalam mengganggu pertukaran tahanan.
Baca Juga : Pasukan Israel Menculik Lebih Dari 40 Warga Palestina di Al-Khalil
Dia mengatakan kepada saluran Al-Masirah bahwa rezim Saudi telah mengganggu 10 perjanjian lokal untuk pertukaran tahanan, yang seharusnya dilakukan sebelum Idul Adha.
Al-Murtada melanjutkan, perkembangan kasus pertukaran tahanan yang ditandatangani Maret lalu masih di bawah 50%, tentara bayaran koalisi Saudi di Ma’rib masih menjadi kendala utama dalam hal ini dan mereka belum mempresentasikan daftar mereka sejauh ini.