Kesempatan Terakhir untuk Pemerintah Saudi

Kesempatan Terakhir untuk Pemerintah Saudi

Sana’a, Purna Warta Pemerintah Sana’a telah meminta pemerintah Saudi-Emirat untuk terlibat secara serius dalam proses perdamaian di Yaman dan untuk menghentikan setiap tindakan yang akan mencegah kesepakatan.

Beberapa jam sebelum dimulainya pembicaraan “Riyadh Ketiga”, pemerintah Sana’a meminta koalisi Saudi-Emirat untuk terlibat secara serius dalam proses perdamaian di Yaman dan untuk menghentikan semua tindakan yang akan mencegah tercapainya kesepakatan.

Baca Juga : Perjanjian untuk Pembebasan 1400 Tawanan

Mehdi al-Mashat, ketua Dewan Politik Tertinggi Yaman di Sana’a, mengusulkan rencana baru untuk mengakhiri ketegangan militer dimana serangan rudal dan pesawat tak berawak dan segala jenis operasi militer anti-Saudi di darat, laut dan udara akan dihentikan selama tiga hari.

Dia juga mengumumkan kesiapan penuh dari gerakan Ansarullah untuk mengubah rencana ini, yang mencakup Front Ma’rib, menjadi komitmen akhir dan permanen jika pemerintah Saudi mematuhi untuk mengakhiri pengepungan terhadap rakyat Yaman dan menghentikan serangan udara ke berbagai wilayah Yaman.

Dan rencana Sana’a ini, yang mengusulkan pembebasan penuh semua tawanan perang di kedua sisi di bawah aturan “semua dihadapan semua”, sekali lagi masih menunggu tanggapan dari pihak Saudi.

Namun, rencana Mehdi Al-Mashat dilaksanakan sejak awal Minggu sore (27/3) pukul 18.00 dan akan berlangsung selama tiga hari.

Baca Juga : 137 Organisasi HAM Serukan Diakhirinya Agresi dan Pencabutan Pengepungan

Sementara itu, Mohammed Abdul Salam, juru bicara gerakan Ansarullah dan ketua tim perunding Yaman, menekankan bahwa tanggapan positif dengan ketua Dewan Politik Tertinggi Yaman adalah kunci perdamaian.

Dia menambahkan: Adalah mungkin untuk berbicara tentang solusi politik dalam suasana yang tenang dan jauh dari tekanan militer atau tekanan kemanusiaan.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *