Sana’a, Purna Warta – Mayor Jenderal Khaled Ghorab, seorang ahli militer Yaman, percaya bahwa Sayyid Abdul Malik Badruddin al-Houthi telah memberikan kesempatan terakhir bagi koalisi agresor Saudi-Emirat untuk menerima inisiatif perdamaian untuk mengakhiri perang, mencabut pengepungan dan sepenuhnya menyelesaikan krisis Yaman.
Mayor Jenderal Khaled Ghorab mengatakan bahwa agresor Saudi telah melanggar Inisiatif Perdamaian Yaman dan melakukan 12 serangan udara, dimana dua diantaranya di daerah Al-Wadi di provinsi Ma’rib dan dua di daerah Al-Yatmeh di provinsi Al-Jawf.
Baca Juga : Wakil Ketua Majelis Syura Islami Iran Tiba di Suriah
Pejabat Yaman ini mencatat bahwa militer Yaman menembak jatuh sebuah pesawat mata-mata Amerika di atas wilayah Al-Wadi.
Mayor Jenderal Khaled Ghorab menggambarkan pelanggaran agresor Saudi terhadap inisiatif perdamaian yang berarti bahwa Arab Saudi menolak inisiatif perdamaian. Dan pada saat yang sama, semua pihak Yaman berkomitmen pada inisiatif perdamaian Sayyid Badruddin al-Houthi, dalam arti kata yang sebenarnya.
Pejabat militer Yaman ini menjelaskan: Musuh menganggap inisiatif perdamaian Yaman sebagai kelemahan dan lupa bahwa tawaran perdamaian di Yaman datang saat Yaman telah melakukan operasi pemecah pengepungan untuk ketiga kalinya, dan itu sebagai salah satu serangan paling menghancurkan, membuat musuh mengakui kekuatan Yaman dan mau tidak mau menunjukkannya di TV. Sehingga meminta bantuan dari seluruh dunia untuk menghemat sumber daya energinya.
Baca Juga : Ansarullah: Penghentian Operasi Militer Saja Tidak Cukup
Mayor Jenderal Khaled Ghorab memperingatkan bahwa tahun kedelapan invasi ke Yaman akan penuh kejutan yang bahkan tidak terpikirkan oleh Arab Saudi, dan bahwa semua pilihan sedang dihadapi Arab Saudi.