Sana’a, Purna Warta –Kepala Dewan Revolusioner Tertinggi Yaman berbicara kepada Amerika Serikat dan mengatakan bahwa keputusan AS itu tidak memiliki nilai bagi otoritas Yaman.
Mohammed Ali Al-Houthi, seorang anggota senior Dewan Politik dan pemimpin Komite Tertinggi Revolusi Yaman, dalam menanggapi perkataan Joe Biden di kota Jeddah, Saudi, mengatakan bahwa Sana’a tidak akan menerima apa pun selain berakhirnya agresi dan pengepungan Amerika, Inggris, Saudi, dan Emirat terhadap Yaman.
Baca Juga : Pemeriksa Medis: Pria Kulit Hitam yang Ditembak Polisi AS Mengalami 46 Luka Tembak
Menurut Al-Khabar Al-Yemeni, Joe Biden pada hari Jumat (15/7) di Jeddah mengatakan bahwa Arab Saudi telah setuju untuk memperpanjang gencatan senjata di Yaman.
Petinggi Yaman itu menulis tentang ini di halaman Twitter-nya terkait AS: Buat keputusan tentang apa pun yang kalian inginkan, urusan kami ada di tangan kami sendiri dan kalian tahu ini.
Al-Houthi juga menambahkan: Musuh-musuh yang mengadakan pertemuan di Arab Saudi harus menghentikan agresi, pengepungan dan terorisme yang mereka lakukan terhadap rakyat Yaman.
Dalam hal ini, Mohammed Abdul Salam, tim perunding Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman, juga menulis di halaman Twitter-nya bahwa tanpa stabilitas di Yaman, stabilitas di kawasan tidak akan terbentuk.
Baca juga: Menlu Saudi: Tidak Ada Kesepakatan Dengan Amerika Mengenai Minyak
Abdus Salam menyatakan bahwa perdamaian di Yaman hanya dapat dicapai dengan penghentian agresi yang komprehensif, penarikan pasukan asing, pencabutan pengepungan secara menyeluruh dan pembebasan tahanan. Dan dia menunjukkan bahwa perdamaian harus mencakup perbaikan yang komprehensif dari dampak agresi dalam hal kompensasi dan lainnya.
Dia menjelaskan bahwa tindakan apa pun yang tidak menghasilkan perdamaian sejati tidak ada nilainya.