Sanaa, Purna Warta – Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Yaman, saat mengumumkan solidaritas negaranya dengan Republik Islam Iran, mengutuk keras tindakan teroris di fasilitas nuklir Natanz.
Kantor berita resmi Yaman (Saba) melaporkan hari ini (Rabu, 14/4) bahwa Kementerian Luar Negeri negara itu telah mengutuk tindakan teroris di fasilitas nuklir Natanz.
Dalam sebuah wawancara dengan Saba, seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Yaman mengutuk tindakan teroris di fasilitas nuklir Natanz, dan mengatakan bahwa Republik Yaman menyatakan solidaritas dengan Republik Islam Iran dan mendukung Iran dalam tindakan apa pun untuk melindungi wilayah dan stabilitas negaranya.
Menekankan hak Iran atas teknologi nuklir damai, pejabat Yaman itu mengatakan bahwa tujuan dari agresi teroris ini adalah untuk melemahkan negosiasi yang sedang berlangsung tentang masalah nuklir Iran, yang mengancam keamanan dan perdamaian kawasan dan dunia.
Pengumuman itu muncul ketika biro politik gerakan Ansarullah Yaman juga mengutuk keras serangan teroris pengecut di fasilitas nuklir Iran pagi ini (Rabu).
“Kami menekankan hak Iran untuk menanggapi tindakan ini, serta hak penuhnya untuk mengembangkan program nuklirnya,” kata pernyataan itu.
Behrouz Kamalvandi, juru bicara Organisasi Energi Atom Republik Islam Iran, mengumumkan pada hari Minggu (11/4) bahwa kecelakaan telah terjadi di bagian jaringan distribusi listrik fasilitas pengayaan Natanz.
Ali Akbar Salehi, kepala Organisasi Energi Atom, juga bereaksi terhadap langkah tersebut, dengan mengatakan: “Tindakan terhadap pusat pengayaan Natanz menunjukkan kegagalan para penentang kemajuan industri dan politik negara Iran dan untuk mencegah perkembangan signifikan industri nuklir di satu sisi, begitu juga menunjukkan kegagalan sanksi yang menindas..”
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Said Khatibzadeh mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers mingguan pada hari Senin (12/4): “Insiden yang terjadi di Natanz telah berulang kali dikatakan oleh rezim Zionis, dan hari-hari ini kami mendengar dari berbagai sumber yang mengkonfirmasi bahwa rezim ini ada di balik peristiwa ini. Adapun tanggapan Iran adalah balas dendam terhadap rezim ini pada waktu dan tempatnya.”