Sana’a, Purna Warta – Kementerian Kesehatan Masyarakat dan Kependudukan Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman mengutuk kelanjutan tindakan agresif dan pelanggaran berulang yang dilakukan oleh para penjaga perbatasan Arab Saudi, yang merenggut nyawa warga sipil Yaman dan beberapa imigran berkebangsaan Afrika.
Kementerian ini menyatakan, dalam sebuah pernyataan yang diterima Kantor Berita Yaman (Saba), bahwa para korban pelanggaran oleh para penjaga perbatasan Arab Saudi, sejak awal gencatan senjata yang diumumkan pada awal April 2022 M hingga hari ini 6 Jumada Tsani 1444 AH (30 Desember 2022), berjumlah 3258 orang, termasuk 285 tewas dan 2.973 luka-luka, di Kegubernuran perbatasan Sa’dah, dengan sasaran pembunuhan langsung dan terencana oleh tentara Arab Saudi.
Pernyataan itu menegaskan bahwa para penjaga perbatasan Arab Saudi menggunakan peluru artileri dan senapan mesin serta menyiksa para korban dengan listrik dan air asam nitrat.
Kementerian ini menganggap kejahatan dan pelanggaran ini sebagai kejahatan perang menurut uraian hukum internasional, karena sasarannya adalah warga sipil yang aman dan merupakan pelanggaran serius terhadap gencatan senjata yang dinyatakan di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan disepakati sejak April 2022.
Pernyataan tersebut menyatakan negara-negara koalisi agresor bertanggung jawab secara hukum atas semua pembunuhan terencana yang dilakukan oleh pasukan mereka terhadap warga negara yang tidak bersalah.
Kementerian ini juga mengutuk sikap diam PBB dan utusannya untuk Yaman terkait pelanggaran yang dilakukan oleh negara-negara agresor terhadap warga sipil Yaman yang tak bersalah.