Sana’a, Purna Warta – Abdullah Hajar, penasihat Dewan Politik Tertinggi Yaman, menekankan bahwa menurut Sayyid Abdul Malik Badruddin Al-Houthi, pemimpin gerakan Ansarullah Yaman, kami berharap dapat menghadapi Amerika dan kami telah menghadapi tentara bayarannya selama 9 tahun. Namun kini Amerika telah turun tangan sendiri.
Baca Juga : Rakyat Palestina Bangga terhadap Yaman
Abdullah Hajar mengatakan: “Kita tahu kelemahan Amerika, negara arogan yang tidak segan-segan mendukung agresi rezim Israel dan mengakui keberatannya terhadap resolusi Dewan Keamanan untuk menghentikan serangan ke Gaza. Negara ini telah mendorong rezim Israel untuk melanjutkan genosida dan sambil menentang keputusan Majelis Umum PBB, negara ini membuat organisasi ini menghadapi tantangan.”
Baca Juga : Keberanian Anak-Anak Yaman Melebihi Jenderal-Jenderal Arab
Hajar menambahkan: “Yaman menyadari berbagai kelemahan Amerika, tidak hanya pangkalan militer dan kapal perang Amerika di Laut Merah, tetapi juga di 10 negara tetangga Arab dan kehadiran lebih dari 50.000 tentara Amerika di wilayah-wilayah tersebut. Selain itu, Bab Al-Mandeb merupakan persimpangan perdagangan dan minyak yang penting, dan Amerika menyadari kemampuan Yaman untuk menargetkan sumber-sumber minyak di negara-negara yang mendukung agresi-agresi ini.”